Masalah Brexit: PM Inggris tidak menerima satu permufakatan yang buruk
(VOVWORLD) - Ketika berbicara di depan para wartawan di atas perjalanan ke New York, Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri persidangan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB), angkatan ke-73, Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, pada Selasa (25 September), menegaskan bahwa lebih baik tidak mencapai permufakatan tentang Brexit dari pada menyetujui satu permufakatan perdagangan bebas menurut pola yang telah ditandatangani antara Uni Eropa dengan Kanada. Menurut dia, pola ini mengancam kesatuan dan keutuhan Undang-Undang Dasar Kerajaan Inggris.
PM Inggris, Theresa May (Foto: AFP/VNA) |
Beberapa menteri dan legislator Partai Konservatif merekomendasikan kepada PM Theresa May supaya meninjau pola tersebut. Tapi beberapa penentangnya menyatakan bahwa usulan ini tidak bisa diterima.
Menurut rencana, Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 29/3/2019. Namun sampai sekarang Inggris dan Uni Eropa tetap belum mencapai permufakatan apa pun karena berselisih pendapat. Sementara itu, internal Partai yang berkuasa juga mengalami perpecahan tentang rencana Brexit.