Masalah Brexit: Uni Eropa mendesak Majelis Rendah Inggris supaya mengesahkan permufakatan baru
(VOVWORLD) - Para pemimpin Uni Eropa, pada Jumat (18 Oktober) mendesak Majelis Rendah Inggris supaya mengesahkan permufakatan baru tentang keluarnya Inggris dari Uni Eropa (atau Brexit), pada latar belakang Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson sedang berupaya membawa naskah ini menerobos “rintangan” di dalam negeri.
Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk (Foto: Xinhua / VNA) |
Ketika berbicara kepada kalangan pers setelah pimpinan 27 negara Uni Eropa mengesahkan permufakatan Brexit dengan Inggris, Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk memberitahukan: “Nampaknya kami sedang sangat mendekati target terakhir”. Tentang bahaya permufakatan akan tidak melampaui Majelis Rendah, Presiden Donald Tusk memberitahukan akan berkonsultasi dengan negara-negara anggota tentang cara menghadapai kalau hal ini terjadi.
Pada pihaknya, Presiden Komisi Eropa, Jean-Clauder Juncker memperingatakan akan terjadai “situasi yang teramat rumit” kalau Majelis Rendah Inggris menolak permufakatan Brexit yang baru.
Menteri Keuangan Inggris, Sajid Javid menilai: permufakatan Brexit yang baru “berpeluang” diesahkan Parlemen. Dia menentang beberapa pendapat yang menganggap bahwa permufakatan ini akan berpengaruh lebih negatif terhadap perekonomian Inggris. Menteri Sajid Javid menekankan: Rencana tersebut akan membantu menghentikan instabilitas yang melekat pada perekonomian yang besarnya nomor 5 sejak para pemilih memberikan suara dalam referendum pada tahun 2016 untuk menyetujui keluarnya Inggris dari “rumah bersama” Eropa.