Masalah garis perbatasan antara Inggris dan Irlandia menjadi pagar rintangan terbesar terhadap Permufakatan Brexit

(VOVWORLD) - Inggris, Irlandia dan Uni Eropa sedang berupaya keras untuk mengatasi kemacetan dalam perundingan tentang keluarnya Inggris dari Uni Eropa (atau disebut Brexit) yang bersangkutan dengan masalah garis perbatasan antara Irlandia Utara (Inggris) dan Republik Irlandia. Itulah masalah yang dianggap sebagai halangan satu-satunya dan terbesar sekarang ini terhadap permufakatan tentang bill Brexit pada bulan Desember mendatang.
 Masalah garis perbatasan antara Inggris dan Irlandia menjadi pagar rintangan terbesar terhadap Permufakatan Brexit - ảnh 1 PM Inggris, Theresa May (kiri) dan PM Irlandia, Leo Varadkar (Foto: AFP / VNA)

Perdana Menteri (PM) Irlandia, Leo Varadkar ingin mengaitkan penjaminan Inggris terhadap masalah garis perbatasan bersama sebelum Inggris dan Uni Eropa masuk perundingan tentang permufakatan perdagangan. Irlandia menginginkan agar Inggris menjamin garis perbatasan yang keras tidak akan dibentuk kembali antara Irlandia Utara dan Republik Irlandia pacsa Brexit. Sementara itu, PM Inggris, Theresa May menolak memberikan komentar komitmen-komitmen seperti tuntutan Irlandia. Inggris menganggap bahwa tidak bisa memberikan janji kalau tidak mengetahui detil-nya masa depan hubungan Inggris- Uni Eropa.

Tentang masalah ini, PM Leo Varadkar telah meminta kepada pemimpin 26 negara Uni Eropa yang lain supaya mendukung Irlandia agar dia tidak perlu menggunakan hak veto untuk bisa mencapai target Irlandia. Perancis dan Jerman nampaknya akan mendukung tuntutan-tuntutan yang masuk akal dari Irlandia dan tidak mau masalah garis perbatasan ini berkepanjangan sampai tahapan terakhir dari perundingan Brexit. 

Komentar

Yang lain