(VOVWORLD) - Swedia merupakan pasar penting bagi Vietnam di antara negara-negara Eropa Utara dan sangat potensial untuk terus memperluas pola perdagangan bilateral karena struktur komoditas impor-ekspor antara Vietnam dan Swedia tidak hanya mempunyai sifat persaingan secara langsung tapi juga saling melingkapi.
Ini merupakan syarat yang kondusif bagi komunitas badan usaha dua negara untuk menggalang dan memperkokoh hubungan kerja sama dan menganekaragamkan rantai pasokan, khususnya terhadap beberapa cabang komoditas dan jenis komoditas unggulan yang dimiliki satu pihak dan dibutuhkan pihak lain dan sebaliknya. Konkretnya seperti garmen, alas kaki, produk perkayuan, produk pertanian tropika, produk perikanan, dan sebagainya dari Vietnam atau kimia, farmasi, beragam produk kertas, listrik, elektronik, dan permesinan dari Swedia. Demikian informasi yang ditekankan oleh Menteri Perdagangan dan Investasi Vietnam, Nguyen Hong Dien ketika menerima Ann Mawe, Duta Besar (Dubes) Swedia di Vietnam, pada Selasa (09 Mei), di Kota Hanoi.
 Menteri Perdagangan dan Investasi Vietnam, Nguyen Hong Dien (kanan) menerima Ann Mawe, Dubes Swedia untuk Vietnam (Foto: Tran Viet/VNA) |
Pada pertemuan tersebut, Menteri Nguyen Hong Dien meminta negara-negara maju, di antaranya ada Uni Eropa dan Swedia supaya membuat paket-paket bantuan konkret untuk membantu Vietnam melaksanakan transformasi energi, cepat mengeluarkan jadwal dan mekanisme yang perlu agar jumlah modal tersebut cepat bisa dikucurkan dan digunakan secara efektif.
Pada pihaknya, Ann Mawe menegaskan bahwa Swedia selalu ingin memperkuat dan mengembangkan kerja sama dengan Vietnam di bidang energi dan perkembangan yang berkelanjutan. Sebagai negara Eropa Utara yang berjalan di depan dalam melakukan inovasi kreatif dan perkembangan yang berkelanjutan, Swedia mempunyai banyak pengalaman praktik dan badan-badan usahanya memiliki solusi-solusi teknologi dalam mendorong proses transformasi hijau.