(VOVWORLD) - “Satu kasus gugatan bersejarah” merupakan penilaian pers Perancis selama hari-hari terakhir tentang kasus gugatan yang dilakukan oleh Ibu Tran To Nga terhadap perusahaan-perusahaan produksi kimia Amerika Serikat (AS) yang memberikan agen oranye/dioxin kepada tentara AS untuk digunakan dalam Perang Viet Nam.
Artikel koran "Reporterre" yang dipotret di layar televisi (Foto: Linh Huong/VNA) |
Peristiwa ini dimuat di halaman muda koran “Humannite’” edisi Senin (25 Januari) beserta serentetan artikel terkait. Artikel dengan judul: “Kisah tentang kejahatan perang AS yang diadili di Perancis setelah 55 tahun” menyimpulkan bahwa meski ibu To Nga selalu menganggapnya sendiri sebagai “debu kecil”, tetapi sedikit debu dewasa ini bisa mencegah mesin yang membunuhi manusia dan menimbulkan perang dengan berbagai cara”.
Koran “Nouvel Observateur” berharap agar sidang pengadilan ini akan menciptakan vonis pendahulu dan mendorong pengakuan internasional tentang “kejahatan yang merusak lingkungan”.
Sementara itu, koran “Liberation” mengungkapkan bahwa zat pemusnah rumput dan “sangat beracun” seperti yang diakui oleh Perusahaan Dow Chemical merupakan titik fokus perang kimia terbesar yang dilakukan oleh AS di Viet Nam serta negara-negara tetangga Laos, Kamboja. Semua dampaknya tetap berkepanjangan hingga dewasa ini.
Radio “Franceinfo” menggambarkan bahwa di belakang sosok tubuh yang kurus, perempuan yang berusia sekitar 80 tahun ini, tinggal di Perancis dari 1992 telah membuktikan dỉi memiliki jiwa seorang pejuang. Ia sudah kehilangan anak perempuan sulung. Anaknya yang kedua menderita cacad. Cucu-cucunya menghadapi masalah pernapasan.
Menurut koran "Reporterre", semua dampak agen oranye/dioxin telah dicatat hingga generasi ke-4, seikitnya lebih dari 100.000 anak Viet Nam saat ini menderita cacad sejak lahir yang parah.
Di Jerman, media negara ini juga memuat banyak artikel yang isinya menekankan tekad ibu To Nga yang berjuang demi jutaan korban agen oranye/dioxin. Radio Suara Jerman (Deutschlandfunk) pada Selasa (26 Januari) menyiarkan informasi tentang kasus gugatan yang dilakukan di Perancis setelah sekitar 50 tahun pasca Perang Viet Nam untuk melawan grup-grup produksi kimia yang memberikan agen oranye/dioxin kepada tentara AS untuk digunakan secara luas di Viet Nam dari 1961-1971..
Pada 25 Januari, koran Jerman “Spiegel” memuat artikel yang menilai bahwa kasus gugatan ini bisa mendatangkan hasil besar bagi para korban.