(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh, pada Senin siang (9 Januari), di Kota Hanoi, menerima mantan PM Jepang, Suga Yoshihide yang tengah berkunjung di Vietnam.
PM Pham Minh Chinh menerima mantan PM Suga Yoshihide (Foto: VGA/Nhat Bac) |
PM Pham Minh Chinh mengapresiasi Suga Yoshihide yang memilih Vietnam sebagai negara pertama untuk dikunjungi pada Oktober 2020 setelah dilantik sebagai PM Jepang dan cepat mengunjungi kembali Vietnam kali ini maupun menerima undangan untuk menjadi Penasehat Persekutuan Legislator Persahabatan Jepang-Vietnam.
PM Pham Minh Chinh dan mantan PM Suga Yoshihide dengan gembira melihat bahwa hubungan antara kedua negara tengah berada di periode yang terbaik selama ini, berkembang secara efektif dan substantif di semua aspek dengan kepercayaan politik tinggi. Pertukaran tingkat tinggi berlangsung secara rutin selama Pandemi Covid-19 masih mengalami perkembangan yang rumit. Selama setahun ini, PM kedua negara telah melakukan empat pertemuan dengan beberapa kesepakatan yang positif. Tahun 2023 adalah tahun memperingati 50 hubungan diplomatik Vietnam-Jepang, merupakan tonggak penting untuk membawa Hubungan Kemitraan Strategis yang Intensif dan Ekstensif Vietnam-Jepang memasuki tahap perkembangan baru yang lebih cerah dan terbuka.
PM Pham Minh Chinh menginginkan agar mantan PM Suga Yoshihide terus mendukung dan memberikan kontribusi berharga untuk mendorong Hubungan Kemiraan Strategis yang Intensif dan Ekstensif Vietnam-Jepang. Ia meminta kedua pihak mendorong silaturahmi rakyat, kegiatan pariwisata, menyelenggarakan dengan sukses semua kegiatan peringatan 50 tahun hubungan dilomatik di daerah-daerah di Vietnam dan Jepang.
Di pihaknya, mantan PM Suga Yoshihide menegaskan Jepang menganggap Vietnam sebagai mitra utama dalam Strategi Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka, menegaskan akan terus berkontribusi dalam membawa hubungan kemitraan strategis yang intensif dan ekstensif antara kedua negara ke level baru.
Pada pertemuan tersebut, kedua belah pihak juga membahas masalah-masalah regional dan internasional yang menjadi minat bersama, menekankan pentingnya supremasi hukum, dan menjunjung tinggi multilateralisme dalam hubungan internasional, demi perdamaian, stabilitas, kerja sama dan perkembangan di kawasan dandunia, menjamin keamanan, keselamatan, kebebasan maritim, dan penerbangan di laut, menangani semua sengketa secara damai berdasarkan hukum internsional.