(VOVWORLD) - Sehubungan dengan kehadiraannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh, pada Rabu pagi (10 Mei), di Labuan Bajo, Indonesia, melakukan pertemuan-pertemuan secara terpisah dengan Sultan Brunei Darussalam, Haji Hassanal Bolkiah; PM Singapura, Lee Hsien Long, dan PM Laos, Sonexay Siphandone.
PM Pham Minh Chinh (kiri) menerima Sultan Brunei Darussalam (Foto: baochinhphu.vn) |
Pada pertemuan dengan Sultan Brunei Darussalam, kedua pemimpin sepakat memperkuat pertemuan dan kontak tingkat tinggi, menciptakan prasyarat untuk melaksanakan Program Aksi menggelar hubungan Kemitraan Komprehensif Vietnam-Brunei Darussalam tahap 2023-2027. Kedua belah pihak juga sepakat mendorong pertumbuhan perdagangan menurut arah menganekaragamkan dan menyeimbang melalui perluasan kerja sama di bidang-bidang potensial dengan empat titik berat utama yaitu kerja sama permigasan, kimia, produk Halal dan pariwisata, serta silaturahmi rakyat. Sultan Brunei Darussalam, Haji Hassanal Bolkiah menyatakan bahwa kedua negara masih mempunyai banyak potensi kerja sama, terutama ekonomi, perdagangan, investasi, pertanian, perikanan, energi, pendidikan dan pelatihan, serta pertahanan.
PM Vietnam, Pham Minh Chinh (kiri) dan PM Singapura, Lee Hsien Long (Foto: baochinhphu.vn) |
Dalam pertemuan dengan sejawatnya dari Singapura, Lee Hsien Long, kedua PM sepakat memperkuat pengertian dan kepercayaan melalui usaha mempertahankan pertukaran delegasi tingkat tinggi dan berbagai tingat, menciptakan prasyarat mantap dalam menggelar kerja sama komprehensif antara dua belah pihak.
PM Pham Minh Chinh (kanan) dan PM Laos, Sonexay Siphandone (Foto: baochinhphu.vn) |
Ketika menerima PM Laoas, Sonexay Siphandone, kedua pemimpin sepakat berupaya meningkatkan kerja sama, memperhebat konektivitas ekonomi dan integrasi efektif, saling membantu dalam mengembangkan sosial-ekonomi. Kedua Pemerintah bertekad mengatasi semua problematik, dan mendorong penggelaran berbagai proyek titik berat, dan memperbaiki lingkungan investasi. PM Pham Minh Chinh menegaskan komitmen Vietnam ialah memberikan dukungan dan bantuan setinggi-tingginya bagi Laos untuk menyukseskan Keketuaan ASEAN 2024.
Ketika berbahas tentang masalah regional dan internasional, PM Pham Minh Chinh dan para pemimpin sepakat memperkuat kerja sama, mempertahankan solidaritas dan mengembangkan sentralitas ASEAN, sepakat mendukung pencalonan satu sama lain dalam berbagai organisasi internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selanjutnya, pada sore hari yang sama, PM Vietnam, Pham Minh Chinh melakukan pertemuan dengan PM Malaysia, Anwar Ibrahim. Pada pertemuan tersebut, PM Pham Minh Chinh meminta kepada Malaysia supaya menciptakan syarat yang lebih kondusif bagi komoditas dan jasa Vietnam untuk mendekati pasar Malaysia, di antaranya ada beberapa produk Halal, memacu badan usaha Malaysia supaya memperkuat investasi ke Vietnam. Pada pihaknya, PM Malaysia menegaskan bahwa Vietnam merupakan mitra penting bagi Malaysia di kawasan, beliau akan terus memperhatikan membimbing untuk mendorong lebih lanjut hubungan kerja sama dengan Vietnam, di antaranya ada kerja sama kelautan, sepakat meninjau untuk membentuk hubungan hotline agar menciptakan syarat yang kondusif dalam menangani semua masalah yang muncul di laut.
Juga pada Rabu sore (10 Mei), PM Vietnam, Pham Minh Chinh menemui Presiden Filipina, Ferdinand Romualdez Marcos.