(VOVworld) – Deputi Perdana Menteri (Deputi PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh dan Menlu Jepang, Fumio Kishida, Jumat pagi (6/5), di kota Hanoi bersama-sama memimpin Sidang ke-8 Komite Kerjasama Vietnam-Jepang.
Sidang ke-8 Komite Kerjasama Vietnam-Jepang
(Foto: vov.vn)
Pada sidang ini, dua pihak sepakat memperkuat lebih lanjut lagi kepercayaan politik melalui masalah mempertahankan secara permanen semua kunjungan tingkat tinggi dan kontak bilateral di berbagai tingkat serta menyepakati banyak isi kerjasama di bidang-bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Dua pihak juga menyetujui Jepang yang akan melakukan penelitian untuk membantu Vietnam menyusun kebijakan-kebijakan mendasar dan berjangka-panjang dalam menghadapi bencana kekeringan dan keasinan serius yang sedang terjadi di Vietnam Tengah dan Vietnam Selatan. Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh juga meminta kepada pihak Jepang supaya menciptakan syarat yang lebih kondusif lagi dalam memberikan visa kepada warga negara Vietnam yang datang ke Jepang.
Kepada kalangan pers setelah sidang tersebut, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menekankan bahwa dalam garis politik hubungan luar negeri dari Vietnam setelah Kongres Nasional ke-12 Partai Komunis Vietnam, Jepang terus menjadi mitra yang penting papan atas dan berjangka-panjang, berterimakasih kepada Pemerintah Jepang yang telah memberikan modal pinjaman ODA sebanyak 2,5 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun fiskal 2015 dan meminta kepada Jepang supaya terus memberikan ODA dalam taraf tinggi kepada Vietnam pada waktu mendatang. Menlu Jepang, Fumio Kishida berkomitmen bahwa Jepang akan terus memberikan bantuan kuat kepada Vietnam untuk mengembangkan sosial-ekonomi melalui pemberian sumber modal ODA di bidang-bidang pembangunan infrastruktur yang bermutu tinggi, meningkatkan daya saing, mendidik sumber daya manusia dan menghadapi perubahan iklim
Juga pada pertemuan dengan kalangan pers, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh dan Menlu Jepang, Fumio Kishida memberitahukan bahwa dua pihak telah berbahas tentang masalah-masalah regional dan internasional yang menjadi minat bersama, diantaranya ada masalah Laut Timur belakangan ini dan sepakat menyatakan bahwa semua pihak yang bersangkutan di Laut Timur supaya berupaya menjamin perdamaian, keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur, memecahkan sengketa dengan langkah damai, menaati hukum internasional, tidak melakukan tindakan-tindakan mengubah status quo, menimbulkan kerumitan, memperluas sengketa dan melakukan militerisasi di Laut Timur.
Ketika mengakhiri sidang ini, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menyaksikan upacara penandatanganan Nota Pertukaran ODA dari Pemerintah Jepang tahun fiskal 2015 untuk “proyek memperbaiki lingkungan air kota Ho Chi Minh tahap ke-3 senilai 20,967 miliar Yen dan Nota Pertukaran pemberian bantuan hibah non proyek tahun fiskal 2015 sebanyak 500 juta Yen yang diberikan oleh Pemerintah Jepang kepada Vietnam yang ditandatangani antara Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam dan Menlu Jepang; Nota pertukaran bantuan hibah dari Pemerintah Jepang tahun fiskal 2016 untuk “proyek bea siswa pengembangan sumber daya manusia” sebanyak 390 juta Yen yang ditandatangani antara Menteri Pendidikan dan Pelatihan Vietnam dengan Menlu Jepang.