Memperkuat kerjasama kepemilikan intelektual Vietnam-Laos-Kamboja dan Myanmar
(VOVworld) - “Kepemilikan intelektual dan brand produk diperuntukkan bagi Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam” merupakan tema lokakarya yang berlangsung pada Senin (8 September) di kota Hanoi dengan dihadiri oleh banyak utusan dan dosen asal dari Organisasi Kepemilikan Dunia dan dan empat negara Laos, Kamboja, Myanmar dan Vietnam. Menurut Tran Huu Nam, Wakil Kepala Biro Kepemilikan Intelektual, kepemilikan intelektual semakin menegaskan peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dari semua badan usaha, organisasi dan negara di seluruh dunia, khususnya perekonomian intelektual yang sedang ditujui oleh Vietnam dan negara-negara lain. Vietnam seperti halnya dengan negara-negara sedang berkembang lainnya harus melaksanakan langkah-langkah yang perlu untuk mengembangkan brand produk, meningkatkan daya saing melalui strategi menyosialisasikan brand.
Kecap ikan Phu Quoc (Vietnam) mendapat proteksi di dalam negeri dan
menuju ke proteksi di Eropa
(Foto: kantor berita Vietnam)
David Faulks, Direktor Pelaksana Perusahaan Generation Alliance mengatakan: Dalam waktu mendesak, Vietnam harus menetapkan produk utama yang dikaitkan dengan kawasan geografi, komunitas dan cerita khas untuk bisa menyerap pelanggan, harus membuat strategi brand yang kuat untuk membantu target bisnis dan melakukan investasi pada proses kreasi, diantaranya ada tiga faktor yaitu manusia, tempat dan produk, menjamin nilai maksimal untuk dipertahankan di tingkat daerah./.