Memulai kempanye penggerakan mendukung permufakatan sementara Brexit di Inggris
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, pada Selasa (27/11), telah memulai kampanye penggerakan mendukung permufakatan sementara tentang keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Uni Eropa) (atau Brexit) di seluruh negeri dengan penegasan ialah Inggris akan punya hak memutuskan sendiri permufakatan-permufakatan dagang dan negara-negara di luar Uni Eropa.
PM Inggris, Theresa May (Foto: Reuters) |
Kampanye penggerakan ini ditegaskan oleh PM Theresa May dari Wales dan kawasan Irelandia Utara. Ketika berbicara di Builth Wells, Wales, dia menegaskaan bahwa Inggris akan mempunyai kebijakan perdagangan yang indipenden dan akan bisa melakukan perundingan permufakatan dagang dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Ketika mengungkapkan Amerika Serikat (AS), dia memberitahukan bahwa dua fihak telah berbahas tentang permufakatan dagang dalam masa depan di mana Brussels akan tidak lagi bisa melakukan intervensi setelah Inggris keluar dari Uni Eropa.
Di Irelandia Utara, PM Inggris telah bertemu dengan pemimpin Partai UniDemokrat (DUP), Partai yang pernah menyusun permufakatan kerjasama dengan Partai Konservatif Pimpinan PM Theresa May untuk menjamin manyoritas di parlemen negara ini. Tetapi, permufakatan Brexit yang baru dicapai tidak mendapat kebulatan pendapatan dari kalangan politik Irelandia Utara. Pemimpin DUP Arlene Foster mengatakan bahwa permufakatan ini bisa menciptakan rintangan-rintangan terhadap perdagangan antara kawasan Irelandia Utara dan benua Inggris, bersamaan itu berseru kepada PM Theresa May supaya mencari opsi ke-3.
Setelah Wales dan Irlandia, PM Theresa May datang ke Skotlandia untuk melakukan kampanye penggesakan guna mendukung permufakatan tersebut pada hari Rabu (28/11).