(VOVworld)- Pada Jumat malam(21 Desember, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan delegaso Vietnam tiba kembali di Hanoi, mengakhiri kunjungan menghadiri Pertemuan Puncak untuk memperingati Ult ke -20 Penggalangan Hubungan Dialog ASEAN- India yang berlangsung di kota New Delhi (ibu kota India).

Perdana Menteri Vietnam mengakhiri kunjungan kerja di India, pulang kembali di Vietnam.
(Foto: nguyentandung.org)

Kunjungan kerja yang dilakukan PM Vietnam Nguyen Tan Dung di India kali ini  sekali lagi menegaskan Vietnam sebagai anggota proaktif, berinisiatif dan bertanggung jawab terhadap ASEAN dan turut mempererat hubungan persahabatan tradisional dan memperkuat  kerjasama Vietnam – India supaya sepadan dengan  hubungan kemitraan strategis. Selar  yang paling penting  di Pertemuan Puncak kali ini yalah Pernyataan meningkatkan hubungan ASEAN-India dari Dialog menjadi Kemitraan. ASEAN dan India menyatakan tekat meningkatkan nilai perdagangan bilateral mencapai USD 100 miliar pada tahun 2015 dan menuju ke Zona Perdagangan Bebas yang komprehensif  ASEAN- India.

Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Quang Vinh .
(Foto: biendong.net)

Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Quang Vinh mengatakan: « ASEAN- India telah menyelesaikan perundingan dua Perjanjian Perdagangan Jasa dan Investasi, menciptakan dasar untuk cepat mencapai Zona Perdagangan Bebas yang konprehensif  ASEAN- India yang terdiri dari tidak hanya barang-barang saja, melainkan juga jasa dan investasi. Hal ini akan mengembangkan kekuatan 1,8 miliar penduduk  dan USD 3.800 miliar GDP. Dua fihak akan memperkuat syarat-syarat untuk mendorong hubungan ekonomi, perdagangan dan pariwisata, pertama-tama  memusatkan sumber daya untuk memperkuat konektivitas ASEAN- India melalui memperkuat proyek-proyek konektivitas India-Mekong, terus membangun hight way India-Myanmar, Thailand, setelah itu memperluas konektivitas dengan Laos, Kamboja dan Vietnam. »

Tentang hubungan Vietnam-India, dua fihak juga bertekat mengusahakan nilai perdagangan Vietnam-India mencapai USD 7 miliar pada tahun 2015./.