Mendorong kerjasama internasional demi perdamaian dan kestabilan di Laut Timur

(VOVworld) – Setelah berlangsung selama dua hari dengan 28 referat utama, kira-kira 200 pendapat dan presentase dari para peserta, lokakarya internasional ke-8 tentang Laut Timur dengan tema: “Laut Timur: Kerjasama demi keamanan dan perkembangan di kawasan” berakhir pada Selasa sore (15/11), di kota Nha Trang, provinsi Khanh Hoa. Melalui tujuh sesi perbahasan, para peserta telah membahas situasi internasional serta regional, perkembangan-perkembangan di Laut Timur dan prospek tentang solusi-solusi mengelola dan menangani sengketa di kawasan.

Mendorong kerjasama internasional demi perdamaian dan kestabilan di Laut Timur - ảnh 1
Panorama sesi perbahasan ke-4 pada 
lokakarya internasional ke-8 tentang Laut Timur 
(Foto: Vietnam+)


Para peserta telah menolak sembilan garis putus-putus dari Tiongkok di Laut Timur karena argumentasi ini tidak berdasarkan pada argumentasi hukum dan ilmu pengetahuan manapun. Para sarjana menganggap bahwa di lapangan, Tiongkok tetap mempertahankan, bahkan memperkuat keberadaan dan kontrol di Lau Timur, termasuk kawasan karang Scarborough dan kepulauan Truong Sa (Spratly) wilayah Vietnam. Tindakan-tindakan membangun dan memasang peralatan demi tujuan militer dan pengintaian di pulau-pulau Chu Thap, Vanh Khan dan Subi yang tidak berkurang menunjukkan bahwa Tiongkok tidak mengubah target jangka panjang ialah merebut semua kontrol terhadap Laut Timur. Itulah satu alasan penting yang menimbulkan ketegangan di kawasan. Para sarjana juga menganggap bahwa semua negara di kawasan perlu mendorong sentralitas ASEAN dalam mengelola sengketa di Laut Timur.

Para sarjana menyepakati bahwa untuk menjamin keamanan dan stabilitas di Laut Timur, semua pihak perlu melaksanakan kebijakan mengekang diri, menjaga status quo, tidak melaksanakan tindakan-tindakan sepihak di Laut Timur seperti melakukan militerisasi terhadap tempat-tempat pendudukan atau menyatakakan daerah identifikasi pertahanan udara di Laut Timur. Ketika menekankan makna penting pendorongan kerjasama, para sarjana merekomendasikan banyak pola kerjasama di Laut Timur, diantaranya ada mekanisme kerjasama yang sekarang sedangada seperti kerjasama  bilaeral atau trilateral  antara beberapa pihak di Laut Timur, kerjasama menyusun kode etik pencegahan dan ketabarakan mendadak di laut dan kerjasama melestarikan lingkungan hidup dan sumber  keuntungan perikanan.

Dalam pidato penutupan, Profesor Muda, Doktor Nguyen Vu Tung, Direktur Akademi Diplomatik Vietnam, menilai bahwa situasi Laut Timur pada waktu mendatang bisa menderita dampak yang bertentangan dari banyak kesulitan, tantangan dan perkembangan yang rumit dan di luar dugaan di kawasan-kawasan lain di dunia. Oleh karena itu, semua pihak  perlu mempunyai cara pendekatan yang konstruktif, saling menghormati dan menaati hukum internasional. Lokakarya kali ini turut mendorong kerjasama  internasional demi perdamaian dan stabilitas di Laut Timur

Komentar

Yang lain