(VOVworld) - Uni Eropa dan Rusia adalah pasar ekspor yang besar bagi Vietnam. Pada lokakarya: “Peluang bisnis dengan pasar Rusia dan Uni Eropa" yang diadakan pada Rabu pagi (11 Desember) di kota Ho Chi Minh.
Pada lokakarya ini, para hadirin mengatakan bahwa semua badan usaha Vietnam masih sangat kekurangan informasi tentang pasar-pasar ini, cara pendekatan belum benar-benar efektif, sehingga nilai ekspor perdagangan antar-pihak belum seimbang dengan potensi dan keunggulan-nya. Ketika melakukan bisnis di pasar Rusia, badan-badan usaha harus cepat dalam waktu waktu dan barang-barangnya harus berkualitas. Ketika menilai pasar Uni Eropa, Nguyen Duc Thang, Wakil Kepala Departemen urusan paar Eropa memberitahukan: “Uni Eropa merupakan blok yang tunggal, tapi kebudayaan dan sentimen konsumsi sangat berbeda-beda. Oleh karena itu badan-badan usaha tidak bisa memproduksi barang dagangan yang memenuhi selera konsumsi kepada satu negeri, tapi harus sesuai dengan 27 negara sisanya adalah satu tantangan. Uni Eropa tetap mempunyai kebijakan membela produksi intra kawasan, oleh karena itu jika ingin melakukan ekspor cepat ke pasar ini, sehingga akan mudah terkena kebijakan bela diri, anti dumping”.
Barang tekstil dan produk tekstil Vietnam yang diekspor ke pasar Rusia (Ilustrasi)
(Foto: baomoi.com)
Selama 5 tahun ini, nilai perdagangan Vietnam-Rusia meningkat 4 kali lipat, mencapai kira-kira USD 3,7 miliar pada tahun 2012 dan direncanakan akan mencapai lebih dari USD 4 miliar pada tahun 2013 ini. Sedangkan, Uni Eropa sekarang adalah pasar ekspor yang paling besar bagi Vietnam. Pada tahun 2012, ekspor Vietnam ke Uni Eropa mencapai lebih dari USD 20 miliar dan selama 9 bulan tahun ini mencapai kira-kira USD18 miliar. Beberapa jenis barang ekspor Vietnam yang pokok ke pasar ini ialah barang tekstil dan produk tekstil, alas kaki, hasil perikanan, kopi dan barang dari kayu./.