(VOVWORLD) - Para pemimpin Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), pada tgl 02 Agustus, telah mengadakan sidang di Abuja, Nigeria untuk mendiskusikan cara menghadapi kudeta militer di negara tetangga Niger, di konteks dunia dan kawasan mengkhawatirkan terjadinya konflik yang lebih besar di kawasan Sahel di Afrika Barat.
Satu rombongan ECOWAS juga tiba di Niamey, Ibukota Niger untuk memulai negosiasi dengan pemerintah yang dipimpim Jenderal Abdourahmane Tiani.
Juga pada hari yang sama, Juru bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia, Maria Zakharova menekankan makna penting saat ini ialah menghindari memperburuk situasi di Niger dan penyelenggaraan dialog nasional untuk memulikan perdamaian sipil, penjaminan hukum dan ketertiban merupakan hal yang perlu sekarang.
Perdana Menteri (PM) Inggris, Rishi Sunak dan sejawatnya dari Jerman, Olaf Sholz, pada tgl 02 Agustus, juga mengutuk semua intrik “merusak demokrasi, perdamaian, dan stabilitas” di Niger. Dia mengapresiasi semua upaya bersama dari semua pihak untuk menjaga stabilitas dan melindungi warga negaranya di Niger.
Sementara itu, Kantor Diplomatik Inggris, pada hari yang sama menekankan prioritas papan atas Inggris ialah mengevakuasi warga negaranya ke luar Niger secara aman. Kemenlu Amerika Serikat (AS), pada tgl 02 Agustus juga meminta para diplomat yang tak penting dan keluarganya meninggalkan Ibukota Niamey.
Pada kemarin pagi, misi-misi penerbangan pertama yang mengevakuasi warga negara Prancis dan negara-negara Eropa ke luar Niger telah turun landas di Paris (Prancis) dan Rome (Italia).