Meningkatkan nilai ekspor beras Vietnam
(VOVworld) – Peningkatan hasil produksi beras secara terus-menerus selama 20 tahun ini tidak hanya membantu Vietnam menjamin ketahanan pangan dalam negeri saja, tapi juga terus-menerus menjadi salah satu diantara 3 negara eksportir beras paling besar di dunia. Menurut laporan dari para pakar dan organisasi terkemuka di bidang pertanian dan ekonomi, aktivitas demi hak dan kepentingan kaum tani dan hasil-guna pertanian Vietnam (Persekutuan Pertanian), walaupun cabang perberasan mencapai keberhasilan-keberhasilan tertentu dengan kenaikan hasil produksi beras setiap tahun, namun pendapatan kaum tani tetap belum diperbaiki. Ekspor beras Vietnam tetap bergantung pada beberapa pasar dan nilai ekspornya belum tinggi. Para utusan berpendapat bahwa harus meningkatkan daya saing cabang perberasan untuk menjamin hak dan kepentingan produsen.
Nilai beras eks Vietnam belum tinggi
(Foto: vov.vn)
Nguyen Duc Thanh, Direktur Institut Penelitian Ekonomi dan Kebijakan Vietnam, mengatakan: “
Dalam rangkaian produksi beras sekarang harus ada satu satuan yang menjadi fundasi untuk memberikan pengarahan dan mengontrol semua. Menurut hemat kami, para eksportir adalah orang-orang yang menguasai secara kuat rangkaian produksi. Di atas dasar penelitian, kami merekomendasikan supaya mementingkan investasi pada pabrik-pabrik penggilingan padi, sektor penggilingan padi. Karena sektor ini terbentuk secara otomatik di daerah penanaman padi, karena yang mampu mengakumulasi dan menghadapi secara luwes resiko di pasar punya informasi baik input bahan mentah maupun output pemasaran, bersamaan itu juga menyerap partisipasi dari sektor ekonomi swasta”./.