(VOVworld) – Pada Rabu (12 Februari), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), John Kerry telah meninggalkan Washington memulai perlawatan ke 4 negara di Asia yaitu: Republik Korea, Tiongkok, Indonesia dan Uni Emirat Arab. Ini merupakan perlawatan Menlu John Kerry ke-5 ke Asia selama setahun ini sejak dilantik menjadi Menlu AS pada Februari 2013.
Di tempat persinggahan pertama di Seoul, Republik Korea, Menlu John Kerry akan bersama dengan kalangan pejabat negara tuan rumah berbahas tentang cara memperluas kerjasama dalam semua masalah regional dan global, diantaranya ada masalah nuklir Republik Demokrasi Rakyat Korea dan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) yang dibentuk secara sepihak oleh Tiongkok di kawasan Laut Hoatung.
Menlu AS, John Kerry dalam kunjungan di Indonesia pada tahun 2013
(Foto: vnespress.net)
Setelah Republik Korea, Menlu John Kerry akan datang ke Beijing (Tiongkok) untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Tiongkok tentang prospek kerjasama AS-Tiongkok dalam menghadapi perubahan iklim dan mengembangkan engeri bersih. Menlu John Kerry akan menegaskan kembali satu pesan yang jelas kepada para pejabat Tiongkok bahwa Washington akan mengejar hubungan kerjasama komprehensif dan aktif dengan Beijing dan akan mendesak kepada Tiongkok supaya bertindak secara bertanggung jawab dalam masalah-masalah di dunia.
Setelah Tiongkok, Menlu John Kerry akan mengunjungi Jakarta (Indonesia) untuk memimpin persidangan Komisi Gabungan dalam mekanisme Kemitraan komprehensif AS-Indonesia dan melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Di tempat persinggahan terakhir di Abu Dhabi, Menlu John Kerry akan berbahas dengan para pejabar senior tuan rumah Uni Emirat Arab tentang hubungan bilateral dan masalah-masalah di kawasan yang menjadi minat bersama, diantaranya ada proses perdamaian di Timur Tengah dan perang saudara selama dua tahun ini di Suriah./.