(VOVworld) - Konferensi evaluasi masa 5 tahun pelaksanaan Program target nasional tentang pembangunan pedesaan baru tahap 2010-2015, orientasi dan tugas tahap 2016-2020 telah diadakan Selasa (8/12).
Laporan yang disampaikan di depan konferensi ini menegaskan: Program target nasional tentang pembangunan pedesaan baru tahap 2010-2015 telah mengubah pemahaman mayoritas warga dalam turut membangun pedesaan baru. Oleh karena itu, sistim infrastruktur pedesaan berkembang kuat, mengubah wajah di banyak daerah pedesaan. Persyaratan hidup materiil dan sprituil sejumlah besar warga pedesaan meningkat jelas. Produksi agribisnis dihargai dan mengalami perubahan, memberikan sumbangan aktif dalam meningkatkan pendapatan warga pedesaan.
PM Vietnam, Nguyen Tan Dung dan Ketua MN Nguyen Sinh Hung
menghadiri Konferensi tersebut
(Foto: baochinhphu.vn)
Ketika berbicara di depan konferensi ini, Ketua Majelis Nasional (MN) Vietnam, Nguyen Sinh Hung menegaskan: MN bersama dengan Pemerintah, dan pemerintahan berbagai tingkat akan terus melaksanakan dan mengembangkan hasil-guna lebih banyak lagi Program tersebut. Ketua MN Vietnam juga merekomendasikan banyak langkah kongkrit untuk merealisasikan target sampai tahun 2020 bahwa berupaya 50 persen jumlah kecamatan di seluruh negeri mencapai patokan pedesaan baru.
Juga berbicara di depan konferensi ini, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung menekankan tugas titik berat yang perlu terfokus dilaksanakan tahap mendatang ialah memeriksa, memutakhirkan, melengkapi, menyempurnakan makanisame dan kebijakan bagi pelaksanaan target program ini, harus menganggap hal itu sebagai satu tugas politik titik berat dan permanen.
Di depan konferensi tersebut, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung memberikan Panji Kompetisi dari Pemerintah kepada 41 kolektif tingkat kebupaten pelopor dalam gerakan pembangunan pedesaan baru. Deputi Perdana Menteri Vu Van Ninh memberikan Piagam Pujian dari Perdana Menteri kepada 51 kecamatan dan kota madya tipikal dalam gerakan kompetisi: “Seluruh negeri berpadu tenaga membangun pedesaan baru”.