Mesir, Jordania dan Palestina menentang tindakan sefihak yang mengubah status kuo Jerusalem
(VOVWORLD) - Pada sidang konsultasi di Kairo, Ibukota Mesir, Kamis (31/5), Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry dan timpalannya dari Jordania, Ayman Safadi dan Sekretariat Jenderal (Sekjen) Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat menekankan bahwa Jerusalem Timur merupakan sebagian yang tak bisa terpisahkan dari wilayah-wilayah yang diduduki dari orang Palestina, bersamaan itu, menentang semua tindakan sefihak dari Israel yang menentang orang Palestina tanpa senjata pada beberapa pekan ini.
Panorama Jerusalem (Foto :aljazeera.com) |
Menurut pernyataan bersama, di sidang ini, Menteri Luar Negeri negara-negara Mesir dan Jordania, Sekjen PLO dan kepala badan intelijen tiga negara telah berbahas tentang perkembangan terkini yang bersangkutan dengan masalah Palestina, termasuk tindakan ekslasi dari fihak Israel, yang telah menewaskan banyak orang Palestina tanpa senjata. Para pejabat Mesir, Jordania, Palestina menekankan bahwa warga Palestina sedang melaksanakan hak yang sah untuk membela wilayahnya, hak kebebasan dan keselamatan hidup, dan membentuk satu negara intependen dengan Jerusalem yang merupakan Ibukotanya, berdasarkan pada garis-garis perbatasan tahun 1967 menurut hukum internasional.
Pernyataan bersama memperingatkan situasi eskalasi yang sedang mengancam serius semua upaya menuju ke satu solusi damai dan adil bagi bentrokan di Palestina-Israel, yang menuntut kepada komunitas internasional untuk mengeluarkan reoslusi dan mendoron semua upaya internasional secara berhasil guna untuk menangani bentrokan di atas dasar solusi dua negara dan Gagasan Damai Arab.