Mesir melakukan investigasi terhadap bentrokan berlumuran -darah di Kairo
(VOVworld) – Lembaga Jaksa Mesir memutuskan melakukan investigasi terhadap bentrokan yang serius antara polisi dan para pendukung mantan Presiden Mohamed Morsi yang terjadi pada Sabtu pagi (27 Juli) di sebelah Timur Laut Ibukota Kairo, sehingga menewaskan 64 orang dan melukai kira-kira 300 orang.
Ketika berbicara di depan jumpa pers pada Sabtu sore (27 Juli), Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohamed Ibrahim, telah memperingatkan Organisasi Ikhwanul Muslimin yang telah sengaja mengakibatkan krisis untuk merebut kepentingan-kepentingan politik, bersamaan itu menegaskan bahwa polisi tidak pernah menggunakan peluru benar untuk menembak pada para demonstran. Akan tetapi, Organisasi Ikhwanul Muslimin menolak informasi tersebut dan menegaskan bahwa polisi telah melepaskan tembakan kepada para demonstran dan menimbulkan korban yang besar. Juru bicara Organisasi ini telah mengecam penggunaan kekerasan yang tidak sah dari polisi untuk menentang para demonstran damai.
Huru hara terjadi di Mesir
(Foto: vietnamplus.vn)
Untuk menghadapi bentrokan yang sedang meningkat di Mesir, pada Sabtu (27 Juli), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry telah menyatakan kekhawatiran yang mendalam dan mengimbau melakukan satu investigasi yang independen dan adil. Menteri Pertahanan Amerikan Serikat, Chuck Hagel mengimbau kepada semua fihak yang bertentangan di Mesir supaya mengekang diri. Pada hari yang sama, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, telah mengutuk kekerasan di Mesir dan mengimbau kepada rakyat negeri ini supaya menangani sengketa melalui dialog./.