Mesir melakukan investigasi terhadap mantan Presiden Mohamed Morsi membunuh demonstran

(VOVworld) – Jaksa Agung Mesir, pada Sabtu (6 Juli) telah mengeluarkan pemerintah terhadap para hakim supaya melakukan investigasi terhadap Presiden yang dipecat, Mohamed Morsi tentang tuduhan membunuh demonstran dalam gelombang gejolak politik pada awal tahun 2011.

Mohamed Morsi dan para pemimpin senior dari organisasi Ikhwanul Muslimin, di antaranya ada Ketua dan Wakil Ketua Partai Pembebasan dan Keadilan (FJP), cabang politik dari organisasi Ikhwanul Muslimin diinvestigasikan karena bersangkutan dengan banyak kejahatan seperti: menghasut kekerasan, membunuh para opsir polisi, menyewa para penembak jitu untuk membunuh para demonstran, membakar dan merusak kantor Partai Demokrat Nasional (NDP) yang berkuasa pada waktu itu.

Mesir melakukan investigasi terhadap mantan Presiden Mohamed Morsi membunuh demonstran - ảnh 1
Mantan Presiden Mesir, Mohamed Morsi
(Foto: vov.vn)

Pada hari yang sama, Presiden sementara Mesir, Adli Mansour mengangkat hakim Hamed Abdullah menjadi Ketua Dewan Hukum Tertinggi dan pengasuh televisi terkenal, Ahmed Al Moslimany menjadi penasehat komunikasi untuk Presiden. Yang bersangkutan dengan informasi tentang Mohamed El Baradei, Koordinator Front Penyelamatan Nasional (NSF), mantan Direktur Badan Engeri Atom Internasional (IAEA), diangkat menjadi Perdana Menteri sementara, pada Sabtu malam (6 Juli), Penasehat Komunikasi Presiden, Ahmed Al Moslimany, memberitahukan bahwa Presiden masih belum resmi menandatangani keputusan pengangkatan itu. Akan tetapi, Penasehat Presiden juga menegaskan bahwa Mohamed El Baradei adalah calon paling kuat dan dia menjadi Perdana Menteri Mesir yang merupakan pilihan yang masuk akal./.

Komentar

Yang lain