(VOVworld) – Pada Selasa, (25 Maret), para mahasiswa di banyak universitas di Mesir mencanangkan demonstrasi untuk menentang peradilan-peradilan terhadap hampir 1.200 orang yang adalah anggota Organisasi Ikhwanul Muslimin (MB) dan para pendukung Presiden terpecat, Mohamed Morsi.
Demonstrasi yang dilakukan kaum mahasiswa Mesir
(Foto: baomoi.com)
Di provinsi Minya, Mesir Selatan, tempat berlangsungnya dua peradilan, polisi telah harus menggunakan gas air mata untuk membubarkan ratusan mahasiswa Muslim. Para demonstran telah memblokade satu jalan urat nadi di depan Universitas Minya, membakar satu mobil berlapis baja, menggunakan batu dan kembang api untuk menyerang pasukan keamanan. Di Kairo, para mahasiswa Universitas Al Azhar dan Helwan juga melakukan pawai, membakar ban luar mobil dan menggunakan kembang api utnuk menyerang pasukan keamanan. Pada hari yang sama, pasukan keamanan juga harus menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi-demonstrasi yang dilalukan mahasiswa Universitas Mansoura di provinsi Dakahlia (Mesir Utara) dan Universitas Alesandria di kota yang namanya yang sama di tepian Laut Tengah.
Dalam pada itu, Pengadilan Hukum Pidana provinsi Minya, pada Selasa, (25 Maret) terus mengadili pemimpin spitituil dari MB, Mohamed Badie dan 682 anggota gerakan ini dengan banyak tuduhan, diantaranya ada tuduhan membunuh manusia, berintrik membunuh manusia, menyabot ketertiban publik, menyerang basis-basis milik negara dan swasta. Peradilan ini diadakan hanya sehari setelah satu peradilan serupa telah mengeluarkan vonis hukuman mati terhadap 529 anggota MB dengan nama tuduhan yang sama./.