Mesir minta kepada Uni Afrika supaya memulihkan keanggotaan
(VOVworld) - Keputusan menghentikan keanggotaan Uni Afrika untuk Mesir adalah satu kesalahan dan Uni Afrika telah tidak mempelajari situasi kongkrit yang sedang dihadapi Kairo. Begitulah pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir, Nabil Fahmi di depan jumpa pers bersama dengan timpalannya dari Aljazair, Ramtane Lamamra pada Senin (6 Januari). Menlu Nabil Fahmi juga mengimbau kepada Dewan Perdamaian dan Keamanan dari Uni Afrika (PSC) supaya capat memulihkan keanggotaan Uni Afrika untuk Mesir pada latar belakang negara ini sedang berada dalam proses memberlakukan dan melaksanakan satu Undang-Undang Dasar (UUD) baru.
Bentrokan antara para demonstran dan polisi di ibukota Kairo
(Foto: vietnamplus.vn)
Pada pihaknya, Menlu Aljazair yang adalah mantan Presiden PSC, Ramtane Lamamra menunjukkan jelas bahwa keputusan menghentikan keanggotaan Mesir adalah langkah pencegahan untuk merangsang pemulihan UUD di Mesir, bersamaan itu menegaskan: Algeria tidak mengintervensi urusan internal Kairo dan berharap supaya rakyat Mesir akan mengatasi tantangan ini.
Tuntutan memulihkan keanggotaan Uni Afrika untuk Mesir dikeluarkan pada saat situasi politik negara ini terus berlangsung secara rumit ketika kekuatan Persekutuan Nasional mendukung keasabhan (NASL) yang dibenggoli oleh organisasi Ikhwanul Muslimin (MB) sedang menuntut untuk memulihkan jabatan mantan Presiden Morsi dengan cara mengimbau para pendukung supaya ikut serta pada demonstrasi-demonstrasi guna memprotes sidang pengadilan terhadap Morsi dan beberapa pemimpin MB./.