Mesir: Partai-Partai Islam menyatakan memboikot referendum mengenai UUD
(VOVworld) – Pada Sabtu (21 Desember), organisasi Al-Gamaa Al-Islamiya dan Partai Pembangunan dan Perkembangan-satu cabang politik dari organisasi ini, memberitahukan akan mencanangkan satu kampanye untuk mengimbau kepada rakyat supaya memboikot pemungutan suara yang direncanakan akan berlangsung dari 14 sampai 15 Januari 2014.
Dalam pernyataannya, Al-Gamaa Al-Islamiya memberitatukan bahwa “Undang-Undang Dasar (UUD) baru disusun oleh satu kelompok minoritas yang ingin berupaya cara menghapuskan identitas Islam, peran Undang-Undang Islam Sharia dan ingin membentuk satu negara penindasan militer”. Organisasi ini juga beranggapan bahwa partisipasi pada referendum ini merupakan tindakan yang mengakui “kudeta” untuk menggulingkan Presiden Mohammad Morsi dan beberapa kampanye “penindasan” sekarang yang dilakukan Pemerintah, bersamaan itu menegaskan bahwa pemungutan suara ini “pasti akan ada kecurangan”.
Para demonsran Mesir di Ibukota Kairo
(Foto: vietnamplus.vn)
Pada hari yang sama, Front Salafist-salah satu organisasi Islam sekte Salafist yang paling besar di kawasan Timur Tengah, menyatakan memboikot referendum mendatang karena UUD yang baru saja diamandir tidak memanifestasikan keinginan seluruh rakyat Mesir, bersamaan itu menekankan bahwa semua permufakatan politik yang dicapai setelah penggulingan terhadap Presiden Mohammad Morsi adalah “tidak sah dan layak mendapat hukuman”.
Sebelumnya, organisasi Ikhwanul Muslimin (MB) dan Partai Kebebasan dan Keadilan (satu cabang politik dari MB) juga menyatakan memboikot referendum ini. Sementara itu, organisasi Suara Salafist dan Partai Nour-cabang politik dari gerakan Islam yang besarnya nomor 2 di Mesir, menyatakan pandangan yang bertentangan ketika secara terbuka mengimbau kepada rakyat supaya ikut memberikan suara untuk mendukung UUD baru./.