Mesir tenggelam dalam kekerasan dan perpecahan setelah setahun terjadi gelombang demonstrasi
(VOVworld) – Pada Senin (30 Juni), di tengah-tengah kekerasan dan perpecahan yang mendalam, Mesir memperingati ultah pertama meledaknya demonstrasi-demonstrasi besar-besaran, sehingga tentara memecat Presiden Islam, Mohammad Morsi. Sebagian besar kekuatan yang pernah menjadi pelopor dalam gelombang demonstrasi pada 30 Juni tahun lalu menyatakan tidak berpartisipasi pada aktivitas-aktivitas penyambutan event ini, bersamaan itu menekankan bahwa urusan yang paling penting ialah membawa Mesir lepas dari tahapan sekarang. Banyak kekuatan politik lain juga memberitahukan tidak berpartisipasi pada acara peringatan ini untuk memprioritaskan masalah-masalah lain.
Ilustrasi
(Foto: dantri.com.vn)
Dalam perkembangan yang bersangkutan, pada Senin (30 Juni), Persekutuan Nasional Pendukung Keabsahan (NASL), kekuatan yang dikepalai organisasi Ikhwanul Muslimin yang menghimpun 34 partai politik dan gerakan Islam yang sedang berjuang mendukung Presiden terpecat, Mohammad Morsi, telah mencanangkan gelombang
“pemberontakan” baru pada 3 Juli ini sehubungan dengan peringatan setahun berlangsungnya gejolak politik untuk menggulingkan pemimpin Islam ini./.