(VOVworld) - Mengelola utang publik, hasil-guna dalam menggunakan modal bantuan perkembangan resmi (ODA), kemampuan pertumbuhan, meningkatkan kualitas pendidkan ketrampilan kerja yang berkesinambungan merupakan isi-isi yang mendapat perhatian dari para anggota Majelis Nasional (MN) di depan sesi perbahasan pada Kamis pagi (30 Oktober).
Para anggota MN Vietnam berbahas tentang situasi sosial-ekonomi
tahun 2014 dan tugas tahun 2015
Tentang ekonomi, banyak anggota MN sepakat dengan laporan Pemerintah ketika beranggapan bahwa tahun 2014 keseimbangan-keseimbangan secara pada pokok-nya tetap terjamin. Kualitas jatah-jatah selangkah demi selangkah meningkat. Rekonstruksi digelarkan secara lebih kuat. Namun, secara panjang, menurut Cao Si Kiem, anggota MN Vietnam dari provinsi Thai Binh, Vietnam sedang menunjukkan masalah-masalah baru. Yaitu terobosan belum mengalami perubahan dan belum mencapai tuntutan. Institusi pasar menurut arah sosialis masih menjumpai banyak problematik, modal investasi jangka panjang masih terbatas. Lingkungan investasi belum sempurna, kemampuan manajemen lemah, ekonomi sektor swasta dan ekonomi badan usaha kecil dan menengah belum dimanfaatkan secara efektif dan juga kurang ada kesama-derajatan. Restrukturisasi masih lambat, hasil-guna termanifestasikan jelas di beberapa bidang seperti utang publik, utang yang bermasalah, utang pembangunan dasar tetap berada di tarap tinggi.
Tentang hasil-guna dalam menggunakan modal bantuan perkembangan resmi (ODA), Nguyen Van Tien, Wakil Kepala Komisi urusan masalah-masalah sosial MN Vietnam meminta agar tidak meminjam modal ODA untuk melakukan pengeluaran secara permanen, proyek-proyek ODA harus ada pendapat MN sebelum digunakan.
Tentang masalah-masalah sosial, banyak anggota MN memperhatikan pembangunan pedesaan baru, narkotika, kualitas pendidikan ketrampilan kerja. Nguyen Thi Hong Ha, anggota MN Vietnam dari kota Hanoi meminta: “Pertama-tama perlu memperbarui secara gigih masalah pendidikan. Secara jangka panjang, harus berfokus pada terobosan kuat dalam hal institusi, kebijakan, sumber daya dan pendidikan untuk mengembangkan pasar tenaga kerja profesional, mengaitkan secara ketat restrukturisasi dengan pengembangan sumber daya manusia, khususnya sumber daya mansusia yang berkualitas tinggi”.
Pada sore harinya, MN terus berbahas tentang masalah-masalah tersebut./.