Moskwa merasa khawatir bahwa pemasokan senjata AS kepada Ukraina akan mengancam keamanan Rusia

(VOVworld) – Jurubicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Alexander Lukashevich, pada Kamis (5 Maret) menyatakan bahwa rencana Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain dalam memasok senjata kepada Ukraina tidak hanya bertentangan dengan Traktat perdagangan senjata internasonal, melainkan juga mengancam keamanan Rusia.

Moskwa menyatakan kecemasan mendalam terhadap informasi bahwa bukan hanya Washington, tetapi juga serentetan negara Eropa lain seperti Finlandia, Polandia akan memasok senjata kepada Kiev. Menurut Lukashevich, Barat mengirim senjata dan serdadu ke Ukraina sepenuhnya bukan untuk tujuan damai, hal itu tidak hanya menyabot gencatan senjata menurut permufakatan Minsk yang telah dicapai pada 12 Februari lalu dan membuat situasi di Ukraina Timur semakin bereskalasi, melainkan juga mengancam keamanan Rusia.

Moskwa merasa khawatir bahwa pemasokan senjata AS kepada Ukraina akan mengancam keamanan Rusia - ảnh 1
Jurubicara Kemlu Rusia, Alexander Lukashevich
(Foto: vtv.vn)

Sementara itu, diplomat Rusia ini memperingatkan Washington bahwa hubungan Rusia-AS akan harus menderita akibat berat kalau warga di Donbass, kawasan terjadi pertempuran di Ukraina Timur, dibunuh dengan senjata AS. Jurubicara Kemlu AS mengeluarkan pernyataan tersebut setelah mendapat informasi bahwa ada 300 serdadu AS yang dikerahkan ke provinsi Lvov, Ukraina guna melaksanakan tugas melatih prajurit Ukraina menggunakan teknik tempur. Selain itu, Kongres AS bahkan sedang menyusun satu rancangan Undang-Undang khusus, diantaranya berencana akan memberikan bantuan sebesar 1 miliar dolar Amerika guna mempersenjatai dan melatih para prajurit Ukraina.

Pada hari yang sama, Rusia juga menolak tuduhan dari AS yang mengatakan bahwa Moskwa telah “mengirim ribuan” prajurit ke Ukraina Timur untuk membantu pasukan penuntut kemerdekaan di sini./. 

Komentar

Yang lain