Myanmar Memperpanjang Situasi Darurat untuk Kali Keempat
(VOVWORLD) - Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Myanmar (NDSC), pada Senin (31 Juli), memutuskan untuk terus memperpanjang situasi darurat di negara ini selama enam bulan lagi, bersamaan itu memberitahukan bahwa kondisi keamanan di dalam negeri belum terjamin untuk melakukan pemilihan umum.
Pernyataan NDSC yang ditandatangani Penjabat Presiden Myanmar U Myint Swe memberitahukan bahwa situasi darurat diperpanjang sejak hari Selasa (1 Agustus), pada latar belakang konflik-konflik masih terjadi dan kondisi keamanan dalam negeri belum terjamin untuk melakukan pemilihan umum.
Para serdadu bertugas di Yangon, Myanmar, pada 15/2/2021. (Foto: Reuters) |
Menurut ketentuan, Myanmar harus melakukan pemilihan umum dalam waktu enam bulan setelah situasi darurat dihapus. Situasi darurat telah diberlakukan di Myanmar setelah gejolak politik di negara ini pada bulan Februari 2021, dan kemudian diperpanjang untuk tiga kali, setiap kali selama enam bulan, hingga hari Senin (31 Juli).
Baku tembak masih terjadi secara sengit antara tentara Pemerintah dan kelompok-kelompok etnis bersenjata di Myanmar. Juga pada hari Senin (31 Juli), satu serangan bom mobil terjadi di dekat pos kontrol jembatan Thalwin di daerah perbatasan dengan Thailand telah menimbulkan 13 korban, sebagian besar adalah penumpang dan staf keamanan di daerah pos kontrol. Ribuan orang Myanmar telah tewas dalam baku-baku tembak sejak gejolak politik di negara pada awal tahun 2021.