NATO dan Uni Eropa berkomitmen akan memperkuat kerjasama keamanan
(VOVworld) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg menegaskan: Blok militer ini dan Uni Eropa perlu bekerjasama erat untuk mencegah terjadinya kembali serangan-serangan seperti yang telah terjadi Paris (ibukota Perancis), Jumat (13/11), bersamaan itu menekankan bahaya perang-perang inkonvensional seperti serangan-serangan cyber dan ekstrimisme.
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg
(Foto: vietnamplus.vn)
Ketika berbicara di depan Konferensi Badan Pertahanan Eropa, Senin (16 /11), Sekjen Jens Stoltenberg menganggap bahwa NATO dan Uni Eropa perlu berupaya dan berkoordinasi lebih erat untuk menghadapi ekspansi ekstrimisme, mencegah intrik-intrik serangan di wilayah Eropa. Dia juga menekankan: dalam menghadapi peristiwa yang telah terjadi, kongkritnya ialah serangan-serangan teror terkini di Paris, negara-negara anggota NATO perlu melakukan investasi lebih lanjut lagi pada bidang pertahanan. Sekjen NATO memberitahukan: Sekarang, hampir semua negara anggota NATO dan Uni Eropa sedang berupaya untuk mencapai pintu pengeluaran pertahanan yang menduduki kira-kira 2 persen GDP. Sekarang Polandia dan Estonia telah menyelesaikan target tersebut, pada saat Inggeris mendukung pengambilan anggaran keuangan bagi pengeluaran pertahanan lebih tinggi dari pada target 2 persen GDP. Selain itu, menurut Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, NATO dan Uni Eropa tidak bisa terus mengajukan kebijakan-kebijakan serupa dengan target bersama, tapi sebaiknya bekerjasama erat satu sama lain karena NATO mewakili potensi-potensi militer, pada saat Uni Eropa mewakili potensi ekonomi dan industri.