Dia menyatakan bahwa serangan bom di kota Manchester, Inggris Daya Barat yang menewaskan 22 orang menunjukan bahwa persekutuan ini perlu sepakat memperkuat lebih lanjut lagi upaya-nya dalam perang antiteroris.

PM Inggris, Therasa May (kanan) dan Sekjen NATO, Jens Stoltenberg (kiri) (Foto: Kantor Berita Vietnam)

Sekarang ke  28 negara anggota NATO telah berpartisipasi dalam persekutuan antiterorisme sebagai negara independen dan negara-negara ini juga berharap supaya blok ini akan menjadi satu anggota yang lengkap dalam persekutuan antiterorisme global. Dia menekankan menjadi-nya anggota persekutuan tersebut akan mendorong kerjasama dalam perang menentang organisasi yang menamakan diri “Negara Islam” (IS) di Suriah dan Irak, melalui itu mengirim satu pesan kuat dari solidaritas dalam perang antiterorisme.

Terorisme juga adalah titik berat dalam agenda Konferensi Tingkat Tinggi NATO yang berlangsung dari 24-25/05 di Brussels, Belgia. Peristiwa ini berlangsung dalam situasi ada perpecahan yang mendalam tentang apakah NATO bisa ikut serta dalam persekutuan militer internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) dalam perang menentang IS atau tidak?. Sampai sekarang ini, Presiden AS, Donald Trump juga menginginkan supaya NATO akan ikut serta pada persekutuan menentang IS sebagai gerak-gerik penting untuk memanifestasikan dukungan terhadap operasi-operasi antiterorisme di Suriah dan Irak.

Sekarang, NATO telah menggelarkan pesawat-pesawat terbang pengintai dengan sistim komando dan peringatan di udara (AWACS) untuk membantu pasukan koalisi pimpinan AS yang sedang bertempur  melawan IS dan membantu memberikan pelatihan para komisaris Irak, tapi juga menekankan bahwa persekutuan ini akan tidak turut berperang