NATO sepakat memperkuat kehadiran militer di Eropa Timur
(VOVworld) - Para Menteri Pertahanan dari 28 negara NATO, Rabu (10/2) mengesahkan penguatan kehadiran militer di Eropa Timur. Ini merupakan gerak-gerik yang bisa membuat hubungan antara NATO dan Rusia semakin menegangkan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg menunjukkan :Kehadiran militer diperkuat dengan pasukan-pasukan multi negara di daratan, di udara dan di laut serta dimutasi secara permanen di kawasan yang mendapat ancaman. Pasukan ini berkedudukan di Lithuania, Lavia dan Estonia, Polandia, Bulgaria dan Rumania- tempat yang akan berlangsung operasi-operasi bersama dan bersandarkan pada kekuatan reaksi cepat dari pasukan koalisi.
Para Menteri Pertahanan dari 28 negara NATO mengadakan pertemuan di Brussels (Belgia), 10/2
(Foto: Xinhua/Kantor Berita Vietnam)
Tentang reaksi pertama dari pihak Ruisa terhadap keputusan NATO, pada hari yang sama, Kepala Direktorat Pengontrolan dan Nonproliferasi Senjata dari Kementerian Luar Negeri Rusia, Mikhail Ulianov mengatakan bahwa perihal NATO meningkatkan aktivitas militer di Eropa merupakan jalan yang tidak prospektif. Dia menegaskan bahwa Rusia bukanlah merupakan ancaman nyata terhadap negara-negara anggota NATO danketika NATO meningkatkan aktivitas, Rusia juga akan melakukan satu aktivitas yang sama. Sedangkan wakil tetap Rusia di NATO, Alexsander Grushko mengatakan: NATO sedang bertentangan dengan komitmen-komitmen tentang kelanjutan dialog dengan Rusia. Dia juga menegaskan: Rusia tidak menolak diadakannya dialog dengan NATO dalam kerangka DewanRusia-NATO demi tujuan memperkokoh keakanan dari seluruh kawasan Eropa-Atlantik.