(VOVworld) – Dalam satu gerak-gerik yang menandai intervensinya yang pertama terhadap krisis migran, NATO, Jumat (12/2) memutuskan menggelarkan kapal-kapal militer ke kawasan laut Aegean untuk membantu Turki dan Yunani menyapu jaingan-jaringan kriminalitas perdagangan manusia dan migram yang masuk Eropa.

Gerak-gerik tersebut dikeluarkan dalam sidang tingkat menteri pertahanan NATO di Brusesles (Belgia) setelah para anggota NATO yaitu Jerman, Yunani dan Turki meminta supaya membantu mereka menghadapi krisis migran yang terbesar di Eropa setelah Perang Dunia ke-2. Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, krisis migran ini telah menimbulkan ancaman keamanan yang besar terhadap 28 negara anggota NATO. Dia memberitahukan bahwa sekarang ini, NATO telah membimbing satu kelompok angkatan laut yang dikepalai oleh Jerman untuk segera datang ke kawasan laut Aegean, memeriksa dan mengawasi semua aktivitas kapal yang tidak sah. Dia menekankan bahwa aktivitas Angkatan Laut NATO bukannya mencegah atau mengusir perahu pengangkut migran, tapi memberikan infomrasi-informasi intelijen yang penting untuk menentang semua jaringan kriminalitas perdagangan manusia.