(VOVWORLD) - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, pada Senin (10 Juli) memberitahukan bahwa negara-negara anggota NATO masih belum mencapai keputusan terakhir tentang prospek masuknya Ukraina dalam aliansi militer ini.
 Serdadu Ukraina melakukan tugas di kawasan Donetsk pada 10/2022. (Foto: AFP/VNA) |
Di Vilnius, Ibu Kota Lithuania, setelah pertemuan dengan Presiden negara tuan rumah, Gitanas Nausea, Sekjen Stoltenberg mengatakan bahwa konsultasi-konsultasi tentang kondisi bagi Ukraina untuk menjadi anggota NATO masih dilanjutkan, tetapi dia menjamin bahwa para sekutu akan mengeluarkan satu pesan yang baik, kuat dan positif pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO yang berlangsung dari 11 sampai 12 Juli ini, di Vilnius.
Sementara itu, berbicara di kanal TV “ZDF” pada hari yang sama, Duta Besar Ukraina untuk Jerman, Oleksii Makeiev menekankan: “Selama 500 hari ini, kami telah dengan jelas menunjukkan bahwa Ukraina siap untuk bergabung pada NATO”. Dia sekali lagi menyerukan komitmen yang jelas tentang keanggotaan, meskipun dia tidak menyangkal bahwa sulit bagi Ukraina untuk menjadi anggota NATO sebelum konflik militer berakhir.
Ketika memberikan reaksi tentang NATO yang mendorong proses penerimaan Ukraina, pada Senin (10 Juli), Juru bicara Istana Kremlin mengatakan bahwa masuknya Ukraina ke dalam NATO akan menimbulkan akibat negatif bagi struktur keamanan Eropa, bersamaan dengan itu memperingatkan bahwa Rusia akan membalas dengan tegas setiap langkah tersebut.