Negara-Negara Sambut Tahun Baru Imlek dalam Situasi “Normal Baru”

(VOVWORLD) - Sebagai salah satu negara Asia yang menyambut Tahun Baru Imlek, di berbagai sektor jalan orang Tionghoa di Singapura sudah dihiasi dengan indah dengan lampion yang berwarna-warni.

Langkah pencegahan wabah Covid-19 juga dilaksanakan agar masyarakat bisa merayakan Tahun Baru Imlek dengan aman dan bahagia. Direktorat Jenderal Pariwisata Singapura memberitahukan bahwa event-event menyambut Tahun Baru Imlek akan dipersingkat untuk membatasi kerumunan yang berkumpul. Pekan raya Festival Musim Semi tahun ini juga telah ditunda karena wabah Covid-19.

Berbeda dengan suasana ramai setiap tahun, Stasiun Kereta Api Beijing, China lebih sepi di tahun ini. Untuk membatasi penyebaran pandemi, di tahun ini, pemerintah negaranya mengimbau masyarakat untuk "menyambut Tahun Baru Imlek di tempat", menghindari berwisata selama kesempatan Tahun Baru.

Malaysia memutuskan untuk melonggarkan langkah-langkah untuk mencegah pandemi, memungkinkan penyelenggaraan pesta reuni selama Tahun Baru Imlek, dengan partisipasi maksimal 15 orang.

Dengan skala lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tapi bukan berarti Festival Tahun Baru Imlek yang diadakan di Sydney, Australia kurang bergelora. Sydney adalah kota di luar Asia yang merayakan Tahun Baru Imlek terbesar di dunia. Dengan komunitas multikultural, Kota Sydney berharap ini akan menjadi kesempatan bagi komunitas-komunitas untuk berkumpul dan menyambut Tahun Baru.

Bisa dilihat, Tahun Baru Imlek Kerbau akan menjadi Tahun Baru dengan banyak perbedaan bagi orang-orang di seluruh dunia. Namun, menyambut musim semi dalam situasi "normal baru" juga merupakan cara bagi orang-orang dari berbagai negara untuk menunjukkan tekad dalam bersinergi memundurkan pandemi.

Komentar

Yang lain