(VOVWORLD) - Konflik di Ukraina akan menyebabkan perekonomian dunia menurunkan 1,5 poin angka pertumbuhan, yaitu hanya mencapai 3% pada 2022, sementara inflasi yang tinggi tetap berlangsung.
 Semua perekonomian yang besar di dunia bertumbuh lambat pada 2022. Foto: Le Monde |
Ini adalah perkiraan baru yang diumumkan oleh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada 8 Juni. Organisasi yang berkantor di Paris ini juga memperkirakan pertumbuhan yang tidak berkelanjutan dapat berlanjut hingga 2023.
Dalam laporannya, organisasi OECD telah merevisi penurunan tingkat pertumbuhan pada 2022 dari sebagian besar perekonomian utama dunia karena dampak negatif dari konflik di Ukraina.
OECD memperkirakan bahwa zona euro (Eurozone) akan hanya tumbuh 2,6% pada 2022, lebih rendah dari perkiraan 4,3% yang dikeluarkan pada akhir 2021. Dua perekonomian terbesar di zona euro, yaitu Jerman dan Prancis, angka pertumbuhan diperkirakan hanya 1,9% (turun 2,2%) dan 2,4% (turun 1,8%). Semua perekonomian utama dunia lainnya seperti AS juga menurun dari 3,7% menjadi 2,5%, Tiongkok dari 5,1% menjadi 4,4%, Kerajaan Inggris dari 4,7% menjadi 3,6%. Sedangkan perekonomian Rusia diperkirakan akan jatuh ke dalam resesi, turun 10% karena dampak sanksi-sanksi ekonomi dari Barat.