(VOVworld) – Para ilmuwan, peneliti serta kaum nelayan kota Da Nang memberikan reaksi keras terhadap Tiongkok yang mengerahkan anjungan pengeboran Haiyang 981 dan sejumlah besar kapal berbagai jenis, termasuk juga kapal militer ke daerah di blok migas 143 di landas kontinen Vietnam dari 1 Mei 2014 sampai sekarang. Bui Van Tieng, Ketua Asosiasi Ilmu Sejarah kota Da Nang, menegaskan bahwa ini adalah tindakan yang ilegal.
Bapak Bui Van Tieng mengatakan: “Lokasi di dekat pulau Ly Son tempat dimana anjungan pengeboran Tiongkok adalah sepenuhnya berada di wilayah Vietnam dan kabupaten kepulauan Hoang Sa (Paracel) termasuk kota Da Nang. Jelaslah, Tiongkok telah melanggar kedaulatan yang suci dari Vietnam”.
Kapal Tiongkok menyerang kapal Vietnam
(Foto: vnexpress.net)
Le Van Ky, kapten kapal penangkap ikan yang bernomor QNg-92479 di kecamatan Nghia An, kabupaten Tu Nghia, provinsi Quang Ngai, memberitahukan: “
Lapangan ikan itu selama ini adalah warisan nenek moyang kita. Kami telah melakukan penangkapan ikan di wilayah tersebut dan tindakan Tiongkok sekarang adalah sangat tidak masuk akal. Kami dengan keras memprotesnya”.
Sementara itu, opini umum internasional terus memprotes tindakan Tiongkok tersebut. Pada Rabu (7 Mei), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Amerika Serikat sekali lagi menyatakan kecemasan yang mendalam terhadap tindakan-tindakan sepihak, berbahaya dan provokatif yang dilakukan Tiongkok di Laut Timur, bersamaan itu menegaskan bahwa zona ekonomi eksklusif Vietnam di Laut Timur disusun sesuai dengan hukum internasional. Ketika berbicara di depan kalangan pers di Washington DC, Jurubicara Kemlu Amerika Serikat, Jen Psaki menegaskan bahwa tindakan sepihak yang dilakukan Tiongkok tersebut tidak membantu usaha menjaga perdamaian dan kestabilan di kawasan.
Mengenai perihal kapal Tiongkok secara sengaja menabrak kapal Vietnam di Laut Timur, Jurubicara Jen Psaki memberitahukan: “
Kami sangat mencemaskan tindakan yang berbahaya dan mengancam dengan kapal di kawasan sengketa. Kami mengimbau kepada semua pihak supaya mengekang diri, punya cara bertindak yang aman dan sesuai, serta menangani klaim tentang kedaulatan secara damai, dengan saluran diplomatik dan sesuai dengan hukum internasional, dll. Amerika Serikat memprotes semua tindakan yang bersifat provokastif dan sepihak, menimbulkan bahaya terhadap perdamaian dan keamanan di Laut Timur”.
Senator John McCain memprotes tindakan Tiongkok tersebut
(Foto: baomoi.com)
Mengenai pandangan Amerika Serikat terhadap tuntutan garis 9 ruas yang dinyatakan secara sepihak oleh Tiongkok di Laut Timur, Jurubicara Jen Psaki menunjukkan: “
Vietnam telah menyatakan zona ekonomi eksklusif 200 mil laut berdasarkan pada garis pantai Vietnam dan sesuai dengan hukum laut. Akan tetapi, Tiongkok sebaliknya mempunyai pandangan yang bertentangan. Itulah alasan mengapa kami mengimbau kepada semua pihak supaya jangan melakukan tindakan-tindakan provokatif dan sepihak di daerah-daerah sengketa di dekat pulau-pulau di Laut Timur”.
Pada hari yang sama, Senator Amerika Serikat, John McCain menyatakan bahwa tindakan Tiongkok yang memutuskan melakukan pengeboran minyak di lepas pantai di wilayah laut Vietnam dan menggelarkan puluhan kapal angkatan laut untuk membantu tindakan tersebut adalah sangat mencemaskan dan hanya meningkatkan ketegangan di Laut Timur. Senator John McCain menekankan bahwa Tiongkok harus bertanggung jawab penuh atas tindakan sepihak untuk mengubah keadaan di Laut Timur. Dia menunjukkan bahwa tindakan Tiongkok dilakukan di atas dasar klaim wilayah yang tanpa dasar hukum internasional. Senator John McCain juga mengimbau kepada semua negara supaya meminta kepada Tiongkok agar segera melakukan langkah-langkah yang bisa mengurangi ketegangan dan mengembalikan keadaan semula di Laut Timur.
Di Eropa, banyak sarjana Italia berpendapat bahwa Tiongkok sedang sengaja menimbulkan ketegangan, mengancam perdamaian, keamanan, kestabilan dan keamanan maritim di Laut Timur. Menurut mereka, dengan martabat sebagai anggota kelompok negara-negara industri maju (G-7) dan sedang semakin menaruh lebih banyak perhatian pada kawasan ini, Italia harus memainkan peranan tertentu untuk bersama dengan komunitas internasional mengangani ketegangan di Laut Timur sekarang, menuju ke penanganan semua sengketa yang bersangkutan dengan wilayah laut ini, sesuai dengan hukum internasional.
Sementara itu, Andrew Billo, seorang sarjana yang khusus melakukan penelitian tentang kawasan Asia Tenggara dari Asosiasi Asia yang berkantor di New York, (Amerika Serikat) pada Rabu (7 Mei) menegaskan: Tiongkok menempatkan anjungan pengeboran Haiyang 981 di zona ekonomi eksklusif Vietnam merupakan pelanggaran yang terang-terangan terhadap kedaulatan Vietnam menurut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun-1982.
Dia menekankan bahwa ini jelaslah merupakan kegagalan Tiongkok dalam melaksanakan tanggung jawab untuk bertindak sesuai dengan Deklarasi tentang cara berperilaku dari semua pihak yang bersangkutan di Laut Timur (DOC) yang telah ditanda-tangani antara Tiongkok dengan negara-negara ASEAN. Seperti halnya dengan Vietnam, Tiongkok telah berpartisipasi pada UNCLOS, oleh karena itu, Tiongkok harus menghormati hak legalitas yang telah ditegaskan Vietnam terhadap wilayah laut ini.
Koran Singapura “
The Straits Times” pada Rabu (7 Mei mengutip penilaian dari kalangan sarjana negara ini bahwa pengerahan anjungan pengeboran oleh Tiongkok ke wilayah laut Vietnam merupakan satu eskalasi yang serius dan menciptakan “
satu skenario yang amat berbahaya” terhadap kawasan./.