(VOVworld) – Pada Sabtu pagi (17 Mei), kira-kira 300 pelajar, mahasiswa dan diaspora Vietnam yang sedang tinggal, belajar dan bekerja di Belgia telah melakukan pawai di hadapan Kedutaan Besar Tiongkok di Brussels untuk memprotes penempatan anjungan pengeboran minyak Haiyang 981 secara tidak sah oleh Beijing di landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif Vietnam. Di antara para demonstran, ada banyak anak-anak dan sahabat Belgia pecinta Vietnam. Atas nama komunitas orang Belgia berbahasa Perancis, Pangeran Baudouimd de Crombrugghe menekankan bahwa penempatan anjungan pengeboran minyak Haiyang 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif Vietnam dan serangan yang dilakukan kapal Tiongkok terhadap kapal polisi laut Vietnam merupakan tindakan pelanggaran secara serius terhadap kedaulatan dan hak yurisdiksi Vietnam; melanggar Deklarasi tentang Perilaku dari semua fihak di Laut Timur (DOC) dan semua permufakatan yang bersangkutan antara pemimpin senior dua negara. Tindakan ini merumitkan situasi di Laut Timur, lebih menimbulkan kesulitan terhadap perundingan untuk menangani sengketa tentang kedaulatan di laut dengan langkah damai; mengancam keamanan dan keselamatan di Laut Timur, menimbulkan instabilitas di kawasan dan dunia.


Sementara itu, Huynh Cong My, Ketua Asosiasi orang Vietnam di Belgia memberitahukan bahwa Asosiasi orang Vietnam di Belgia akan terus mengadakan rapat umum di Kantor Dewan Eropa, bersama dengan Asosiasi Persahabatan Vietnam di beberapa negara lain melakukan pawai besar guna mengimbau kepada komunitas internasional supaya mendukung Vietnam.

Di Swiss, Anjuska Weil, mantan Anggota Presidiun Partai Pekerja Swiss, menegaskan bahwa pernyataan-pernyataan Tiongkok tentang kedaulatan di Laut Timur sema sekali bertentangan dengan hukum internasional. Tindakan Tiongkok menempatkan anjungan pengeboran minyak Haiyang 981 di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam memanifestasikan sikap penyalahgunaan hak dari Tiongkok. Komunitas internasional perlu menuntut kepada Tiongkok supaya segera menghentikan tindakannya yang tidak sah terhadap semua negara tetangga, bekerjasama demi perdamaian dan kestabilan di Laut Timur.

Di Italia, para legislator negara ini telah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa untuk menangani semua ketegangan di Laut Timur, perlu mendorong semua fihak yang bersangkutan mengusahakan “solusi damai dan bekerjasama, sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut-tahun 1982”.

Sementara itu, Koran “Sydney Morning Herald” dari Australia memuat artikel yang mengatakan bahwa tindakan Beijing “meningkatkan ketegangan secara berbahaya di Laut Timur”./.