(VOVworld) -  Presiden Perancis, Francois Hollande akan melakukan kunjungan resmi ke Vietnam dalam beberapa hari mendatang. Ini merupakan kunjungan yang dinanti-nanti sejak lama dan merupakan kunjungan pertama yang dilakukan oleh seorang Presiden Perancis sejak tahun 2004. Sehubungan dengan ini, wartawan Vietnam di Perancis telah mewawancarai warga dan kaum diaspora Vietnam di Perancis tentang prospek memperkuat hubungan persahabatan dan kerjasama antara Vietnam dan Perancis setelah kunjungan ini, khususnya pada latar belakang dua negara sedang berupaya menggalang hubungan kemitraan strategis yang mendalam dan komprehensif.

Profesor Pierre Journoud, Universitas Paul Valery Montpellier 3, 
(Foto: vov.vn)

Menurut profesor Pierre Journoud, Universitas Paul Valery Montpellier 3, Perancis  mempunyai potensi kerjasama yang sangat besar di banyak bidang dan berharap akan melakukan kerjasama jangka panjang dengan Vietnam. Dia juga menekankan: Bagi Perancis, Vietnam merupakan sebuah negara yang potensial dan berpeluang. Perancis sedang semakin lebih mendekat dengan Vietnam pada saat Vietnam juga sedang semakin membuka diri terhadap dunia di banyak aspeks ekonomi dan  kebudayaan .

Pada pihaknya, Doktor ilmu sejarah Patrice Jorland, mantan Ketua Asosiasi Persahabatan Perancis-Vietnam (AAFV) berharap agar kunjungan Presiden Francois Hollande ke Vietnam kali ini akan mendorong lebih lanjut lagi  hubungan antara dua negara. 

Tentang vonis Mahkamah Arbitrase Internasional (PCA), Doktor Patrice Jorland berharap bahwa kunjungan Presiden Perancis ke Vietnam akan memberikan sumbangan aktif pada situasi di kawasan. Perancis juga akan menyatakan pandangannya, karena vonis PCA mempunyai nilai umum dan juga bersangkutan dengan Perancis. Profesor Henry Dang, seorang diaspora Vietnam di Perancis, dosen Universitas Paris 1 - Sorbonne memberitahukan bahwa dia berharap supaya Perancis lebih banyak mendukung Vietnam dalam masalah Laut Timur dan hubungan kemitraan strategis Perancis-Vietnam semakin menjadi substantif, turut memperkuat lebih lanjut lagi pertukaran ekonomi, perdagangan dan budaya antara dua negara.