Opini umum setelah pernyataan Presiden AS, Donald Trump yang menghentikan hubungan dengan WHO dan memberikan perlakuan khusus terhadap Hong Kong (Tiongkok)
(VOVWORLD) - Segera setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyatakan menghentikan hubungan dengan Organisasi Kesehatan Sedunia, (WHO) serta memberitahukan bahwa Gedung Putih sedang mempersiapkan serentetan perubahan dalam berbagai permufakatan antara AS dengan Hong Kong, pada Jumat (29 Mei), opini umum AS dan dunia telah memberikan reaksi tentang pernyataan-pernyataan ini.
Ketua Komisi Kesehatan Majelis Tinggi AS, Lamar Alexander (Foto: AP/VNA) |
Ketua Komisi Kesehatan Majelis Tinggi AS, Lamar Alexander memberitahukan bahwa dia tidak menyetujui keputusan Presiden Donald Trump dan menyatakan bahwa penarikan uang bantuan dan martabat keanggotaan AS di WHO bisa mempengaruhi upaya koordinasi tentang pembuatan vaksin pencegahan wabah Covid-19 serta semua aktivitas WHO yang bersangkutan dengan wabah-wabah lain yang bisa masuk ke AS. Sependapat dengan ini, doktor Jack Chow, mantan Duta Besar AS dalam perang melawan HIV/AIDS global di bawah pimpinan Presiden George W. Bush menyatakan bahwa keputusan Presiden Donald Trump merupakan satu gerak-gerik yang menimbulkan kesulitan, impulsif dan akhirnya akan merugikan posisi dan pengaruh AS dalam politik kesehatan global.
Menteri Kesehatan Irlandia, Simon Harris menganggap keputusan menghentikan hubungan dengan WHO yang dikeluarkan oleh Presiden AS merupakan satu keputusan yang “buruk”, “mengerikan”. Sekarang ini, WHO belum mengeluarkan komentar resmi apapun.
Tentang masalah Hong Kong, Zack Cooper, seorang pakar tentang Asia di Institut Badan Usaha AS menyambut gerak-gerik Presiden AS tersebut, sementara itu mengeluarkan prakiraan bahwa langkah baru AS ini akan memancing kemarahan Tiongkok, tapi ada banyak kemungkinan tidak bisa mencegah Beijing melaksanakan langkah-langkah kontrol yang lebih gigih lagi terhadap Hong Kong. Oleh karena itu, ketegangan akan meningkat pada waktu mendatang.