Pakar Australia memprotes pandangan Tiongkok tentang masalah Laut Timur.
(VOVworld) - Segera setelah beberapa koran Australia memuat artikel tulisan dua peneliti dan diplomat Tiongkok dengan isi yang sama: “Vietnam tidak punya pernyataan hukum tentang kedaulatan terhadap kepulauan Hoang Sa (Paracel)”, Profesor Carlyle A.Thayer, peneliti terkenal tentang Laut Timur dari Akademi Pertahanan Australia telah memberikan umpan balik kepada badan redaksi untuk memprotes keras pandangan dari dua penulis di sekitar masalah Laut Timur dan ketegangan dengan Vietnam di Laut Timur sekarang.
Kapal Tiongkok (belakang) merapati, manghalangi, bersedia menabrak
dan menyeruduk kapal Vietnam
(Foto: vietnamplus.vn)
Tentang artikel tulisan Zhao Qinghai, Direktor Pusat Penelitian Kerjasama dan Keamanan Maritim dari Institut Penelitian Internasional Tiongkok yang dimuat di koran “The Australian Financial Review” pada 11 Juni ini, Profesor Carlyle A.Thayer menegaskan: Ini bukanlah merupakan komentar yang bersifat akademis ketika hanya mengungkapkan lagi kebijakan Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Profesor Carlyle A.Thayer menentang argumentasi dari penulis Zhao Qinghai bahwa hukum internasional berdiri pada pihak Tiongkok karena anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 berada di daerah yang langsung berdekatan dengan Tiongkok. Menurut hemat Profesor Carlyle A.Thayer, perihal Tiongkok membawa anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 dan satu armada kapal perang dan kapal bersenjata ke Laut Timur sepenuhnya tidak masuk akal, melanggar secara serius hukum internasional. Dia juga menekankan: Tiongkok juga sedang memfabrikasi surat dinas almarhum Pham Van Dong pada 1958 dan Zhao Qinghai sedang melakukan propaganda dan memberikan informasi yang tidak benar itu. Profesor Carlyle A.Thayer mengatakan bahwa Tiongkok sebaiknya memberikan reaksi positif terhadap tuntutan-tuntutan Vietnam yang bertubi-tubi./.