Palestina berseru kepada PLO supaya menghentikan pengakuan terhadap Israel
(VOVWORLD) - Pada perbahasan pada Senin (15 Januari) tentang keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donal Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel, para pemimpin Palestina telah berseru kepada Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) supaya menghentikan pengakuan terhadap Israel.
Pejabat senior Palestina, Salim Zaanoun berbicara di depan konferensi Dewan Pusat Palestina di Ramallah, Tepi Barat pada tanggal 16/1 (Foto: AFP/VNA) |
Pada sidang tersebut dengan 74 suara pro, 2 suara kontra dan 12 suara blanko, Dewan Pusat Palestina – satu cabang tingkat tinggi PLO, telah sepakat meminta kepada organisasi ini untuk menghentikan pengakuan terhadap Israel sampai Tel Aviv mengakui “Negara Palestina”, menghapuskan penggabungan Yerusalem Timur serta menghentikan aktivitas pembangunan daerah pemukiman. Namun, masih belum jelas bahwa apakah pemungutan suara dari Dewan ini bersifat mengikat atau tidak karena pemungutan suara Dewan ini pada tahun 2015 tentang penghentian kerjasama keamanan dengan Israel telah tidak pernah dilaksanakan.
Sebelumnya, pada Minggu (14 Januari), ketika berbicara di depan sidang luar biasa Dewan Pusat PLO tentang keputusan Washington yang mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menegaskan kembali bahwa tidak menerima mediator AS dalam upaya memecahkan bentrokan antara negara ini dengan Isreal serta “permufakatan abad” yang sedang disiapkan oleh Presiden AS, Donald Trump.