(VOVWORLD) - Satu tempat berkedudukan serdadu Amerika Serikat (AS) di dekat perbatasan Suria sebelah Utara telah ditembak oleh meriam tentara Turki pada Jumat (11 Oktober), tapi tidak ada serdadu-serdadu AS yang menjadi korban dalam kasus tersebut.
Kolonel angkatan laut Brook DeWalt memberitahukan: AS tetap memprotes operasi militer Turki di Suriah, khususnya operasi di luar zona aman dan zona-zona di mana Turki tahu ada keberadaan tentara AS.
Juga pada hari yang sama, Menteri Pertahanan AS, Mark Esper memberitahukan: Tidak ada indikasi manapun yang menunjukkan: Ankara akan menghentikan serangan terhadap orang Kurdi di Suriah.
Juga pada Jumat (11 Oktober), pesawat terbang dan artileri tentara Turki terus melakukan serangan-serangan di sekitar Ras al-Ayn-salah satu di antara dua kotamadya di dekat perbatasan Suriah. Pasukan-pasukan Turki telah berhasil mengontrol lagi 2 kampung di daerah perbatasan pada hari ke-3 sejak melancarkan operasi militer.
Dalam menghadapi gerak-gerik Turki, Presiden AS, Donald Trump, pada Jumat (11 Oktober), telah membolehkan para pejabat negara ini mengadakan perbahasan tentang sanksi-sanksi terhadap Turki. Ini merupakan merupakan sanksi-sanksi yang sangat berat. Tapi, belum jelas atas saat manapun, AS akan mengenakan sanksi-sanksi ini. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Belanda, pada hari yang sama, menegaskan: Amsterdam akan menhentikan semua perdagangan tentang ekspor senjata ke Turki sampai saat situasi dipecahkan