Panglima Tentara AS berkomitmen membela Jepang setelah menghentikan latihan perang gabungan dengan Republik Korea
(VOVWORLD) - Panglima Markas Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (AS) (PACOM), Laksamana Philip Davidson, pada Kamis (21/6), telah menegaskan bahwa Washington masih mempertahankan komitmen membela Jepang, pada latar belakang timbul-nya kecemasan bahwa komitmen AS merosot setelah keputusan menghapuskan satu latihan perang gabungan tahunan dengan Republik Korea.
Panglima Markas Komando Samudera Hindia-Samudera Pasifik AS, Laksamana Philip Davidson (kiri) dan Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera (Foto: Kyodo/ VNA) |
Ketika berbicara di depan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera di Ibu Kota Tokyo, Laksamana Philip Davidson menunjukkan: “Persekutuan kita tetap merupakan pilar perdamaian dan keamanan di seluruh kawasan Indo-Pasifik dan saya mempertahankan komitmen tentang hubungan sekutu, menurut itu membela Jepang”.
Pemerintah Jepang mencemaskan pernyataan tentang perihal AS dan Republik Korea menghapuskan latihan perang gabungan tahunan berskala besar pada pekan ini. Tokyo mengatakan bahwa gerak-gerik ini bisa melemahkan kekuatan deteren dari tentara AS di kawasan, terutama terhadap masalah nuklir Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK). Tapi, menurut Laksamana PACOM, AS “komitmen yang pasti terhadap denuklirisasi di Semenanjung Korea secara total, bisa diecek dan tidak bisa dibalikkan.
Sementara itu, menurut Onodera, RDRK belum ada tindakan-tindakan yang kongrit dan jelas menuju ke denuklirisasi setelah pertemuan puncak antara Pemimpin RDRK, Kim Jong-un dan Presiden AS, Donald Trump pada 12/6 lalu. Menteri Pertahanan Jepang menekankan kerjasama antara Jepang dan AS sangat penting dalam mengawasi secara erat gerak-gerik RDRK.