(VOVworld) – Para legislator papan atas di Parlemen Eropa (EP), Senin (21/11), mengimbau untuk sementara menghentikan perundingan dengan Turki tentang masuknya negara ini ke dalam Uni Eropa (EU) karena penindasan-penindasan pasca kudeta di Turki pada pertengahan Juli lalu.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
(Foto: AP-vov.vn)
Guy Verhofstadt, legislator dari Perserkutuan Liberal menyatakan bahwa mayoritas legislator di Parlemen Eropa meminta menghentikan semua perundingan tentang masuknya Turki ke dalam Uni Eropa pada saat ini dan mengeluarkan beberapa syarat kalau mengadakan kembali perundingan pada masa depan. Akan tetapi, Wakil Senior urusan Keamanan dan Hubungan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini memperingatkan bahwa kalau menghentikan perundingan, kedua pihak tidak mendapat keuntungan dan cara sebaik-baiknya untuk mendorong demokrasi di Turki ialah terus melakukan dialog dengan negara ini.
Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memperingatkan bahwa Uni Eropa akan harus memikul akibat kalau menghentikan perundingan tentang status keanggotaan negara ini pada masa depan dan Ankara mungkin akan masuk Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), diantaranya ada Rusia dan Tiongkok.