(VOVworld) – Vinod Anand - seorang pakar senior di Institut Internasional Vinekananda (VIF) baru saja mengeluarkan artikel analisí yang dimuat di website Mernewas.com pada Rabu (4 Juni) yang isi-nya mengecam Tiongkok yang menempatkan anjungan minyak Haiyang Shiyour 981 di zona ekonomi eksklusif (EEZ) dan landas kontinen Vietnam.
Vinod Anand beranggapan bahwa tindakan Tiongkok itu bertujuan memanifestasikan kekuatan militer di kawasan. Sudah sejak lama, Tiongkok telah mengajukan tuntutan-tuntutan kedaulatan di Laut Timur di atas dasar apa yang dinamakan “
garis sembilan ruas” yang tidak punya dasar hukum atau dasar sejarah, oleh karena itu tidak ada prinsip atau hukum internasional manapun yang mengakuinya. Tentang masalah ini, Andrea Margeletti, Kepala Pusat penelitian internasional dari Italia beranggapan bahwa kalau pada tahun-tahun sebelumnya, semua perdebatan hampir semuanya terbatas di meja perundingan diplomatik atau langkah-langkah menimbulkan tekanan untuk meningkatkan kebergantungan ekonomi, maka sekarang dengan kekuatan militer yang diperkuat secara signifikan, Beijing mulai menggunakan-nya untuk melakukan konfrontasi dengan semua negara yang sedang melakukan sengketa dengan mereka.
Hal ini menciptakan ketegangan yang tidak hanya dengan Vietnam saja, melainkan dengan seluruh kawasan. Dia beranggapan bahwa penanganan ketegangan di Laut Timur tidak hanya dengan jalan diplomatik antara negara-negara sengketa saja, melainkan memerlukan intervensi dari banyak fihak. Dalam ceramah tentang Vietnam pada Selasa (4 Juni), Juan Carlos Mingheti dari Pusat Penelitian Sosial-Ekonomi (CIEYS) Argentina menegaskan bahwa penempatan anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 di zona ekonomi eksklusif (EEZ) dan landas kontinen Vietnam membuktikan bahwa Beijing mencari cara menangangi masalah sengketa melalui kekuatan militer.
Dia juga berharap bahwa kontradiksi antara Vietnam dan Tiongkok akan ditangani melalui langkah-langkah diplomatik dan dialog-dialog antara para pemimpin dua negara. Pada fihaknya, Eduardo R.Hernandex, seorang dosen Pusat Penelitian Pendidikan Hector P.Agosti menegaskan bahwa Tiongkok telah berperilaku tidak tepat terhadap Vietnam dalam masalah laut dan pulau, bersamaan itu menyerukan kepada semua fihak supaya melakukan perundingan tentang masalah ini./.