Para pemimpin G7 mengadakan KTT-Rusia menolak usulan kembali ke G7
(VOVWORLD) - Para pemimpin Kelompok negara-negara industri maju (G7) telah mengadakan perbahasan meja bundar di Charlevoix, Kota Quebec, pada Jumat sore (8 Juni) waktu lokal, di bawah pimpinan Perdana Menteri negeri tuan rumah Kanada, Justin Trudeau.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, Presiden Perancis Perancis, Emmanuel Macron (tengah) dan Perdana Menteri Inggris, Theresa May pada satu pertemua. (Foto: EPA) |
Meski topik utama konferensi tahun ini terdiri dari masalah memperkuat investasi, menciptakan lapangan kerja untuk mendorong pertumbuhan dan kesetaraan gender, tetapi ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan para sekutu dipeerkirakan akan membayangi waktu 2 hari berlangungnya pertemuan. Sekarang, negara-negara anggota G7 sisanya menegaskan akan memanifestasikan pendirian yang konsisten terhadap Presiden AS, Donald Trump pada semua perbahasan, meski akan tidak terlalu menegangkan karena kekhawatiran mungkin mengakibatkan satu perang dagang besar.
Satu masalah lain yang muncul pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 tahun ini ialah seruan AS untuk menghentikan penyingkiran Rusia dari kelompok ini bersamaan itu menekankan peranan Moskow di semua KTT G7. Ketika berbicara di sela-sela konferensi ini, Presiden Donald Trump menganggap bahwa negara-negara G7 perlu membiarkan Rusia ikut serta kembali karena perlunya ada Moskow di meja perundingan. Namun, Rusia telah menolak usulan G7 tersebut, menegaskan Moskow sedang berfokus pada kerangka kerjasama dan dialog lain. Uni Eropa pada hari yang sama menegaskan sekarang bukanlah saatnya Rusia untuk kembali ke G7.