(VOVworld) – Pada Minggu (21 September), di Istana Presiden Yaman, dengan kesaksian Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Yaman, Jamal Benomar, Pemerintah Yaman dan partai-partai politik, termasuk pasukan penentang sekte Syiah “Houthi” telah menandatangani permufakatan damai guna menghentikan baku tembak. Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Yaman, Mohammad Basindawa mengajukan surat permohonanan untuk mengundurkan diri kepada Presiden negara ini, Mansour Hadi. Dalam surat ini, PM Basindawa memberitahukan bahwa keputusannya bertujuan membuka jalan bagi permufakatan guna menghentikan baku tembak antara tentara Yaman dan pasukan Houthi./.