(VOVworld) – Pada lokakarya dengan tema:
“Filipina, Vietnam dan sengketa-sengketa wilayah di Laut Timur” yang diadakan Pusat Wilson pada Selasa (3 Juni) di Washington D.C, Amerika Serikat, para sarjana menyatakan kecemasan khusus tentang situasi ketegangan yang mengalami eskalasi di Laut Timur karena tindakan-tindakan provokatif yang menghklaim kedaulatan yang dilakukan Tiongkok, menganggap bahwa perkembangan-perkembangan ini ada bahaya menjadi krisis global. Para sarjana menyinggung sifat illegal dari klaim kedaulatan
“garis sembilan ruas” dari Tiongkok. Wakil Vietnam, Hoang Tuan Anh, Kepala Institut pengkajian strategi hubungan luar negeri, Akademi Hubungan Luar Negeri Vietnam menganggap bahwa
“garis sembilan ruas” merupakan alasan utama dari semua masalah, sehingga menimbulkan ketegangan di Laut Timur, diantaranya ada penempatan secara tidak sah anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam.
Kapal Tiongkok menembakkan kanon air terhadap kapal Vietnam
(Foto: trandaiquang.net)
Sementara itu, pada Selasa sore (3 Juni), di kota Brussels, Ibukota Belgia, berlangsung lokakarya dengan tema:
“Peristiwa-peristiwa di Laut Timur: Aspek hukum dan implikasi perdagangan”. Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son menilai tinggi dan mengucapkan terimah kasih kepada komunitas internasional yang telah memprotes kecongkakan Tiongkok dalam menempatkan secara tidak sah anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam. Deputi Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son menegaskan bahwa Vietnam bertekad menggunakan langkah damai untuk menangani ketegangan.
Legislator Marc Tarabella urusan masalah-masalah ASEAN di Parlemen Eropa, menyatakan kecemasan tentang situasi di Laut Timur. Dia menganggap bahwa semua ketegangan di laut akan berpengaruh terhadap perdagangan di dunia./.