Para sarjana internasional menyerukan kestabilan demi tujuan keselamatan maritim di Laut Timur
(VOVworld) - Dalam kerangka lokakarya ilimiah internasional ke-6 dengan tema: "Laut Timur: Kerjasama demi keamanan dan perkembangn di kawasan” yang berlangsung dari 17-18 November ini di kota Da Nang, para sarjana dan para peneliti telah menganalisis berbagai faktor yang berpengaruh terhadap masalah Laut Timur. Menurut mantan Laksamana Muda Anup Singh, mantan Panglima Armada Angkatan Laut India Timur, jalan di Laut Timur memainkan peranan yang tidak bisa diganti dalam aktivitas sirkulasi komoditas di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara serta yang lebih penting ialah terhadap aktivitas ekspor dari negara-negara pantai ke bagian dunia sisanya. Dia juga menegaskan: Para pihak yang bersangkutan perlu menghentikan aktivitas-aktivitas sepihak dan tegas dan menaati secara ketat prinsip-prinsip yang ditentukan dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut –tahun 1982 (UNCLOS-1982) danketentuan-ketentuan internasionalyanglain, menekankan klaim Tiongkok « garis sembilan ruas» tidak punya dasar hukum, karena tidak punya klaim samudera yang terletak di luar laut teritorial. Mantan Laksamana Muda Anup Singh meminta kepada komunitas internasional supaya mendukung negara-ngara pantai di Laut Timur dengan cara menyerukan kebebasan maritim dan menjaga ruang laut sebagai pusaka bersama dari umat manusia, sampai saat para pihak yang bersangkutan, berhasil mencapai solusi terakhir terhadap sengketa-sengketa wilayah
Para sarjana internasional menyerukan kestabilan
demi tujuan keselamatan maritim di Laut Timur
(Foto: vov.vn)
Sedangkan, mantan Laksamana muda Akimoto Kazumine, peneliti senior, Dana Penelitian Kebijakan Osenia Jepang memberitahkan: Laut Timur merupakan jalan laut urat nadi dari negara-negara di kawasan bagaikan urat nadi utama yang membagikan material guna mempertahankan perkembangan perekonomian. Oleh karena itu harus menciptakan kestabilan demi tujuan keselamatan maritim di Laut Timur./.