Parlemen Eropa ingin memainkan peranan lebih besar dalam perundingan dengan Inggeris
(VOVworld) - Presiden Parlemen Eropa, Martin Schulz, pada Rabu (14 Desember), memperingatkan “akibat-akibat yang serius” jika tidak ada partisipasi dengan peranan yang lebih besar dari para legislator Parlemen Eropa dalam proses perundingan tentang keluarnya Inggeri dari Uni Eropa (Brexit).
Presiden Parlemen Eropa, Martin Schulz
(Foto: AP).
Dalam sepucuk surat kepada Presiden Uni Eropa, Donald Tusk, Presiden Martin Schulz mengecam rancangan-rancangan rencana sekarang yaitu menyerahkan peranan pokok kepada Komisi Eropa pada saat hanya menyediakan “satu peranan sedikit penting” kepada Parlemen dalam semua perundingan tentang Brexit. Dia mengancam Parlemen Eropa akan menolak semua permufakatan terakhir dari proses perundingan antara Uni Eropa dan Ingeris jika suara para legislator tentang masalah ini tidak dipertimbangkan. Hal ini jika terjadi juga berarti bahwa semua traktat Uni Eropa sekarang dengan otomatis tidak diterapkan terhadap Inggeris setelah batas waktu perundingan sealama 2 tahun habis menurut ketentuan. Ini juga akan merupakan akan skenario Brexit yang “paling keras” yang ingin dihindari oleh semua pihak ketika Inggris tidak mempunyai sesuatu hubungan dengan satu pasar Eropa yang satu. Presiden Martin Schulz juga memberitahukan: Parlemen Eropa mungkin akan mengatur permufakatanp-permufakatan sendiri dengan Michel Barnier, pejabat Parlemen Eropa urusan perundingan Brexit dan dengan Pemerintah Inggeris.