(VOVworld) – Parlemen Eropa (EP), Kamis (24/11). telah memberikan suara mendukung penghentian semua perundingan mengenai status keanggotaan Uni Eropa dari Turki yang bersangkutan dengan operasi penumpasan pasca kudeta dari Pemerintah Ankara.
Presiden Turki,
(Foto:
BBC.com)
Rekomendasi yang tidak bersifat mengikut secara hukum tersebut telah diesahkan para legislator Eropa dan Parlemen Eropa “berseru kepada Komisi Eropa dan para anggota Uni Eropa mulai membekukan dengan sementara perundingan untuk masuk-nya Turki ke dalam Uni Eropa”. Presiden Turki, Tayyip Erdogan secara segera menganggap bahwa pemungutan suara ini tidak ada nilai”.
Sampai sekarang ini, Austria dan Luxemburg telah meminta menghentikan semua perundingan tentang masuknya Turki ke dalam Uni Eropa, sementara itu Jerman, Perancis dan sebagian besar negara-negara Uni Eropa yang lain terus berkomitmen dan merasa khawatir bahwa ada bahaya Turki akan menghentikan kerjasama dengan Uni Eropa dalam masalah masalah migran, sehingga membuat krisis migran di Eropa menjadi tambah serirus.